Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Harus Pakai Cairan Dingin Saat Membuat Roti? Bisa Pengaruhi Tekstur

KOMPAS.com - Kalau kamu sering membuat roti, pasti kamu pernah menemui beberapa resep yang menyarankan untuk menggunakan cairan dingin saat mencampurkan bahan.

Ada penjelasan mengenai cairan dingin yang sebaikan digunakan untuk membuat roti ketimbang cairan panas atau hangat.

Melansir dari buku “Roti Buatan Rumah Klasik & Kekinian” (2019) oleh Diah Nimpuno terbitan PT Gramedia Pustaka Utama yang memuat penjelasan mengenai kenapa saat membuat roti sebaiknya menggunakan cairan dingin?

Cairan dingin yang dimaksud adalah cairan yang baru keluar dari lemari es.

Jadi, penggunaan cairan yang baru keluar dari lemari es sebaiknya digunakan untuk mencampurkan adonan roti.

Hal terkait pada suhu ideal adonan roti yaitu sekitar 21-27 derajat celsius. Itu artinya, suhu tersebut di bawah rata-rata suhu udara di Indonesia.

Selain itu, pastinya pada proses pengulenan adonan terjadi gesekan antara bahan dan wadah. Gesekan selama proses pengulenan ini bisa menimbulkan suhu panas pada adonan.

Oleh karena itu, sangat disaranka untuk menggunakan cairan dingin untuk menjaga suhu adonan tetap dalam keadaan yang ideal.

Suhu adonan yang terlalu panas bisa menyebabkan proses fermentasi yang terlalu cepat atau bahkan berlebihan.

Tentu saja, proses fermentasi yang tidak semestinya bisa menyebabkan hasil akhir pada roti yang kasar dan keriput setelah dipanggang.

Bukan hanya itu saja, cita rasa hasil roti juga kurang enak.

Buku “Roti Buatan Rumah Klasik & Kekinian” (2019) oleh Diah Nimpuno terbitan PT Gramedia Pustaka Utama bisa dibeli di Gramedia.com.

https://www.kompas.com/food/read/2022/01/23/121100475/kenapa-harus-pakai-cairan-dingin-saat-membuat-roti-bisa-pengaruhi-tekstur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke