Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 22 April: Shanghai Lockdown, Harga Mi Instan Nyaris Rp 1 Juta

Kompas.com - 22/04/2022, 09:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia.

Dikutip dari laman Worldometer, Jumat (22/4/2022) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 507.641.488 juta kasus.

Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 459.885.717 orang dinyatakan sembuh dan 6.235.358 dinyatakan meninggal dunia.

Hingga saat ini, tercatat 41.520.413 kasus aktif dengan 41.478.480 di antaranya pasien dalam kondisi ringan dan 41.833 dalam kondisi serius.

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 82.552.764 kasus, 1.017.583 orang meninggal, total sembuh 80.343.280.
  2. India: 43.050.877 kasus, 522.095 orang meninggal, total sembuh 42.514.479.
  3. Brasil: 30.330.629 kasus, 662.556 orang meninggal, total sembuh 29.353.398.
  4. Perancis: 28.076.017 kasus, 144.799 orang meninggal, total sembuh 25.618.858.
  5. Jerman: 23.915.437 kasus, 134.284 orang meninggal, total sembuh 20.853.100.

Baca juga: Mudik Lebaran 2022, Potensi Ledakan Kasus, dan Antisipasi Long Covid-19

Indonesia

Berdasatkan data dari @perupadata, kasus aktif Covid di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan ke angka 31 ribu.

Pada 21 April 2022, di Indonesia terdapat 585 kasus baru Covid-19 dengan di dominiasi dari Jakarta dan Jawa Barat yang masing-masing menyumbang 100 kasus harian.

Saat ini, jumlah kasus positif Covid-19 menjadi 6.042.595 total kasus.

Dari jumlah tersebut, 5.855.361 pasien sudah dinyatakan semuh, angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 14.416 pasien.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-1 bertambah 41 orang, sehingga kematian totalnya menjadi 156.015.

Baca juga: Syarat Mudik Naik Kereta: Anak Usia 6-17 Tahun Tak Perlu Tes Covid-19

Shanghai lockdown, harga mi instan tembus Rp 900.000

Dikutip dari Kompas.com (19/4/2022), lockdown yang dilakukan oleh China di Shanghai membuat krisis makanan dan kebutuhan pokok mengalami kenaikan drastis.

China sebelumnya telah menginstruksikan kepada warga Shanghai untuk menimbun makanan selama empat hari, namun di hari ke tujuh lockdown persediaan semakin menipis.

Akibat lockdown tersebut, beberapa penduduk terpaksa melakukan barter atau membayar dengan harga yang lebih mahal untuk makanan.

Seorang penduduk bermarga Ma mengatakan bahwa dia membayar 400 yuan (sekitar Rp 900.000) hanya untuk sekardus mie instan dan soda.

"Saya tidak yakin berapa lama ini akan berlanjut," kata warga tersebut

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com