Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Shanghai Lockdown, Harga Mi Instan Nyaris Rp 1 Juta Per Kardus

Kompas.com - 19/04/2022, 10:12 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com - Lockdown di kota Shanghai, China, berujung pada krisis makanan dan membuat harga kebutuhan pokok naik drastis.

Warga bernama Frank Tsai yang tinggal di apartemennya di Puxi, bagian barat Shanghai, menimbun makanan selama empat hari seperti yang awalnya diperintahkan oleh pihak berwenang.

Namun, tujuh hari kemudian persediannya semakin menipis.

Baca juga: Viral Video dari Warga Shanghai Ungkap Hari-hari Mencekam Lockdown Covid-19 China

"Saya memikirkan makanan saya dan asupan makanan saya lebih dari yang pernah saya miliki dalam hidup," kata Tsai yang bisnisnya menyelenggarakan kuliah umum selama waktu normal.

Beberapa penduduk terpaksa barter atau membayar lebih untuk makanan saat lockdown Shanghai berlangsung.

Seorang penduduk Shanghai bermarga Ma mengatakan, dia membayar 400 yuan (Rp 900.000) hanya untuk sekardus mie instan dan soda.

"Saya hanya mencobanya untuk persediaan," katanya. "Saya tidak yakin berapa lama ini akan berlanjut."

Sebagian besar dari 25 juta penduduk Shanghai berada di bawah perintah ketat tinggal di rumah, dan mereka marah karena kekurangan makanan serta takut dinyatakan positif Covid yang akan menempatkan mereka di pusat karantina raksasa.

"Tidak ada percakapan yang dipaksakan... semua orang diam dan menghormati jarak dan privasi satu sama lain," kata warga lain bernama Romeo kepada AFP.

Pada malam hari, jam kerja sosial tetap berlangsung, katanya.

Untuk pekerja lain di Shanghai, privasi sangat terbatas. Video media sosial menunjukkan staf tidur di ranjang di pabrik-pabrik tutup yang mencoba untuk terus memproduksi barang-barang mereka.

Baca juga:

Ketatnya lockdown Shanghai

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, seorang sukarelawan menggunakan megafon untuk berbicara dengan warga di sebuah gedung apartemen di Shanghai, China, Selasa, 12 April 2022. AP PHOTO/CHEN JIANLI Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, seorang sukarelawan menggunakan megafon untuk berbicara dengan warga di sebuah gedung apartemen di Shanghai, China, Selasa, 12 April 2022.
Shanghai sekarang menjadi kota yang sunyi dengan keheningan, kecuali suara robot anjing dan drone yang menyiarkan perintah untuk tes Covid dan tetap berada di dalam.

Pekerja dengan pakaian hazmat--dijuluki "Big Whites"--melakukan pengujian di dalam kompleks perumahan. Setiap beberapa hari penduduk mengantre untuk tes usap.

Pemilik anjing tidak dapat berjalan dengan hewan peliharaan mereka dan diharuskan melatih anjing mereka menggunakan baki pasir di dalam ruangan, atau menyelinap keluar di tengah malam agar hewan itu dapat buang air.

"Saya melatih anjing saya untuk buang air kecil dan buang air besar di dalam, tetapi agar diri saya tetap waras dan anjing saya juga waras, saya membawanya keluar pada jam 3 pagi," kata salah satu pemilik.

Baca juga: Tes Covid-19 Massal 26 Juta Orang di Shanghai, China Kerahkan Ribuan Personel Militer

Otoritas Shanghai berusaha menyediakan tempat tidur yang cukup di rumah sakit darurat untuk orang-orang yang dites positif.

Pemerintah mengatakan, 130.000 tempat tidur baru sudah siap atau sedang dibangun sebagai bagian dari karantina massal.

Namun, kebijakan itu dianggap tidak efektif oleh banyak orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Leona Cheng seorang siswa berusia awal 20-an keluar dari karantina selama 13 hari pada Jumat (8/4/2022).

"Itu tidak masuk akal dan tidak berkelanjutan," katanya kepada AFP tentang strategi Shanghai. "Terlalu banyak orang yang terinfeksi dan tingkat infeksinya terlalu cepat."

Baca juga: Shanghai Siapkan 130.000 Tempat Tidur Covid-19, Xi Jinping Tetap Puji Penanganan Wabah China

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kompleks LA Dibanjiri Kiriman Makanan Online Misterius Selama 3 Minggu, 13 Kali Sehari

Kompleks LA Dibanjiri Kiriman Makanan Online Misterius Selama 3 Minggu, 13 Kali Sehari

Global
Tak Sengaja Pakai Kaus Berlogo Swastika Nazi, Bintang KPop Twice Minta Maaf

Tak Sengaja Pakai Kaus Berlogo Swastika Nazi, Bintang KPop Twice Minta Maaf

Global
Alasan Film Winnie The Pooh Ditarik dari Bioskop Hong Kong Masih Dipertanyakan

Alasan Film Winnie The Pooh Ditarik dari Bioskop Hong Kong Masih Dipertanyakan

Global
Perang Ukraina Terkini: Rusia Tangkis Serangan Drone di Sevastopol Crimea

Perang Ukraina Terkini: Rusia Tangkis Serangan Drone di Sevastopol Crimea

Global
Presiden Meksiko: Isu Trump Ditangkap untuk Cegah Dia Maju ke Pilpres AS 2024

Presiden Meksiko: Isu Trump Ditangkap untuk Cegah Dia Maju ke Pilpres AS 2024

Global
Xi Jinping Tinggalkan Moskwa, Lagu Kebangsaan China dan Rusia Diputar

Xi Jinping Tinggalkan Moskwa, Lagu Kebangsaan China dan Rusia Diputar

Global
Upaya Pasukan Rusia Rebut Bakhmut Telah Kehilangan Momentum

Upaya Pasukan Rusia Rebut Bakhmut Telah Kehilangan Momentum

Global
Menang Lotre Rp 5,3 Miliar, Seorang Istri Langsung Nikahi Pria Lain

Menang Lotre Rp 5,3 Miliar, Seorang Istri Langsung Nikahi Pria Lain

Global
Cuaca Buruk, Harga Durian dari Malaysia Berpotensi Melonjak Drastis

Cuaca Buruk, Harga Durian dari Malaysia Berpotensi Melonjak Drastis

Global
AS Kritik Proposal Perdamaian di Ukraina yang Diajukan China

AS Kritik Proposal Perdamaian di Ukraina yang Diajukan China

Global
Putin: Usulan China untuk Ukraina Bisa Jadi Dasar Perdamaian

Putin: Usulan China untuk Ukraina Bisa Jadi Dasar Perdamaian

Global
Setelah  Kirim Jet Tempur Tua ke Ukraina, Slovakia Ditawari AS Helikopter Tempur, Cukup Bayar Sepertiga

Setelah Kirim Jet Tempur Tua ke Ukraina, Slovakia Ditawari AS Helikopter Tempur, Cukup Bayar Sepertiga

Global
Menteri Israel Sebut Bangsa Palestina Tidak Pernah Ada, Langsung Diserang Pihak Lain

Menteri Israel Sebut Bangsa Palestina Tidak Pernah Ada, Langsung Diserang Pihak Lain

Global
Saat Pemerintah Selandia Baru Turun Tangan Bantu Anak Muda yang Susah Move On...

Saat Pemerintah Selandia Baru Turun Tangan Bantu Anak Muda yang Susah Move On...

Global
Menengok 10 Tahun Persahabatan Xi Jinping-Vladimir Putin

Menengok 10 Tahun Persahabatan Xi Jinping-Vladimir Putin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+