Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Brexit, Inggris dan Perancis Ribut Soal Hak Penangkapan Ikan

Kompas.com - 07/05/2021, 13:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

JERSEY, KOMPAS.com – Pemerintah Jersey di Inggris telah menggelar pertemuan dengan para nelayan Perancis guna menyelesaikan masalah atas hak penangkapan ikan pasca-Brexit.

Jersey merupakan sebuah pulau di Selat Inggris. Jersey milik Kerajaan Inggris namun memiliki pemerintahan sendiri.

Pasca-Brexit, muncul kekisruhan terbaru mengenai hak penangkapan ikan antara Inggris dan Perancis sebagaimana dilansir Sky News.

Baca juga: Imbas Brexit bagi Musik (1): Ed Sheeran hingga Sting Pun Waswas

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Perancis dan Uni Eropa menuduh Inggris melanggar perjanjian Brexit dengan UE ihwal perizinan yang dikeluarkan kepada nelayan untuk mengakses perairan Inggris.

Perancis mengatakan, Inggris mengajukan syarat tambahan kepada nelayan Perancis supaya mereka mendapat perizinan untuk menangkap ikan di perairan Jersey.

Padahal, Perancis mengatakan syarat tambahan tersebut tidak diatur dan dibahas dalam perjanjian Brexit.

Di sisi lain, Inggris menyatakan, para nelayan Perancis tidak diberikan perizinan untuk beroperasi di perairan Jersey karena tidak memenuhi beberapa syarat yang dibutuhkan.

Baca juga: Brexit Resmi Berlaku, Inggris Langsung Siagakan 4 Kapal Patroli Angkatan Laut

Kini, pemerintah Jersey sepakat membuat forum dengan para nelayan pada Kamis (6/5/2021) setelah sekitar 56 kapal penangkap ikan Perancis tiba di Jersey untuk menggelar protes.

Kapal tersebut tiba di pulau itu setelah sebelumnya mengancam akan memblokade pelabuhan utama Jersey, St Helier.

Ancaman tersebut ditanggapi Kerajaan Inggris dengan mengirim dua kapal patroli ke pulau itu sebagai dalih tindakan pencegahan pada Rabu (5/5/2021) malam waktu setempat.

Sementara itu, Perancis juga mengirim kapal militernya pada Kamis dengan alasan misi patroli.

Baca juga: Kesepakatan Dagang Pasca-Brexit, Ini 7 Poin yang Disepakati Inggris dan Uni Eropa

Karena situasinya memanas, perwakilan pemerintah Jersey berlayar dengan perahu nelayan Jersey untuk bertemu dengan perwakilan nelayan Prancis guna mengadakan pembicaraan selama 90 menit.

Menteri Kepala Jersey John Le Fondre mengatakan, para nelayan Perancis menggelar protes dengan damai dan hormat.

Dia menambahkan, dengan berbicara langsung kepada mereka, memungkinkan kedua pihak lebih memahami dan mengatasi tantangan terbaru yang muncul kesepatakan dagang pasca-Brexit.

“Kami menyadari ada tantangan dalam implementasi perjanjian perdagangan baru,” kata Le Fondre.

Baca juga: Pasca-Brexit Ini Dia Sejumlah Dampak Era Baru Hubungan Inggris-UE

“Kami mengusulkan pembentukan forum yang memungkinkan pemerintah Jersey untuk terus terlibat dengan semua nelayan di wilayah ini secara terbuka dan konstruktif,” tambah Le Fondre.

Setelah itu, forum terbentuk dan Pemerintah Inggris menyatakan bahwa kapal-kapal penangkap ikan Perancis telah meninggalkan sekitar Jersey.

Dalam kesepakatan Brexit terakhir, yang disepakati pada Malam Natal 2020, membawa perubahan pada perjanjian penangkapan ikan antara Inggris dan Uni Eropa.

Sejak kesepakatan baru dimulai pada 1 Januari, Jersey telah mengeluarkan 343 lisensi sementara untuk kapal-kapal nelayan Perancis sehingga mereka dapat terus menangkap ikan di perairan Jersey.

Baca juga: Brexit Akhirnya Beres, Begini Reaksi Kelegaan Boris Johnson

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Global
Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Global
Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com