Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Brexit Ini Dia Sejumlah Dampak Era Baru Hubungan Inggris-UE

Kompas.com - 01/01/2021, 15:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Inggris telah memulai era baru hubungannya dengan Uni Eropa (UE) setelah secara resmi meninggalkan Uni Eropa (UE).

Inggris berhenti mengikuti aturan UE pada pukul 23:00 waktu setempat, dan beralih pada pengaturan pengganti untuk perjalanan, perdagangan, imigrasi, dan kerja sama keamanan.

Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson mengatakan "kebebasan ada di tangan kami". Menurutnya, Inggris mampu melakukan berbagai hal "secara berbeda dan lebih baik" setelah proses Brexit yang panjang telah berakhir.

Baca juga: Pasca-Brexit, Kenapa Ayah PM Inggris Malah Cari Kewarganegaraan Perancis?

Presiden Perancis, Emmanuel Macron, mengatakan Inggris tetap menjadi "teman dan sekutu".

Beberapa menteri Inggris telah memperingatkan akan ada beberapa gangguan dalam beberapa hari dan pekan ke depan, seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Jumat (1/1/2021).

Hal ini terjadi karena aturan baru mulai berlaku dan perusahaan-perusahaan asal Inggris yang melakukan kongsi dagang dengan negara-negara Eropa menerapkan perubahan tersebut.

Para pejabat Inggris berkeras bahwa sistem perbatasan baru "siap diberlakukan" di tengah kekhawatiran berbagai produk dagang akan tertahan di pelabuhan-pelabuhan penyeberangan.

Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara pada 31 Januari 2020, 3,5 tahun setelah rakyat Inggris memilih untuk meninggalkannya dalam referendum Brexit pada 2016.

Selama 11 bulan terakhir perpisahan ini tidak dapat dilakukan karena terbentur aturan perdagangan UE, selagi kedua belah pihak menegosiasikan masa depan kemitraan ekonomi mereka.

Setelah perundingan dagang berakhir, perjanjian penting akhirnya disepakati pada Malam Natal. Kesepakatan ini kemudian dijadikan undang-undang di Inggris pada Rabu (30/12/2020) setelah disetujui oleh Parlemen.

Berdasarkan aturan baru, yang mulai berlaku pukul 24.00 waktu setempat, semua manufaktur asal Inggris akan memiliki akses bebas tarif ke pasar internal UE.

Artinya, tidak akan ada pajak impor terhadap barang-barang yang melintasi wilayah Inggris dan UE.

Meski demikian, akan ada lebih banyak dokumen yang harus disiapkan untuk kegiatan bisnis dan warga yang bepergian ke negara-negara UE.

Sementara itu, belum ada kepastian tentang apa yang akan terjadi pada dunia perbankan dan bisnis jasa, yang merupakan bagian utama dari ekonomi Inggris.

Ini adalah momen yang dipandang sebagian pihak dengan optimisme yang luar biasa, dan penyesalan bagi sebagian lainnya.

Walau kejadian bersejarah ini terjadi seketika, dampaknya, di beberapa area, mungkin kurang instan atau jelas dibandingkan lainnya.

Misalnya, diperkirakan lalu lintas di Dover pada hari pertama 2021 relatif lancar seiring dimulainya aturan pemeriksaan baru di perbatasan.

Namun demikian, perubahan signifikan telah terjadi, baik dalam perdagangan, perjalanan, keamanan, atau imigrasi.

Dan sementara virus corona terus berlanjut yang banyak berpengaruh bagi sebagian besar masyarakat, perubahan ini akan menjadi lebih jelas pada bulan-bulan mendatang.

Baca juga: Inggris Hapus Pajak Tampon Tandai Hari Pertama Berakhirnya Masa Transisi Brexit

Boris Johson, "momen luar biasa"

Johnson yang merupakan tokoh kunci dalam kampanye meninggalkan Uni Eropa selama referendum 2016 dan yang mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa pada Januari setelah 6 bulan menjadi perdana menteri, mengatakan kejadian ini merupakan "momen luar biasa" bagi Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com