LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berencana menjadikan Inggris sebagai "negara adidaya sains" setelah Brexit.
Hal ini disampaikan dalam pesan tahun barunya, yang disampaikan hingga saat waktu menunjukkan akhir perpisahan Inggris dari pasar tunggal dan aturan bea cukai Uni Eropa (UE).
Masa transisi Brexit berakhir pada pukul 11 malam waktu London, menandai pemisahan terakhir Inggris dari Uni Eropa (UE). Setelah empat tahun negara itu memilih untuk keluar dari blok tersebut.
Melansir Bloomberg pada Kamis (31/12/2020), dalam pesan Tahun Barunya, perdana menteri mengatakan dia ingin menggunakan peluang baru yang diberikan Brexit untuk menjadi perintis perkembangan di sektor sains.
Baca juga: Inggris Tidak Lagi Terlibat Program Beasiswa Erasmus Pasca Brexit
Khususnya dalam sektor ilmu biosains, kecerdasan buatan (AI) dan baterai, serta teknologi tenaga angin. Dia juga berjanji akan menciptakan jutaan pekerjaan dengan keterampilan tinggi.
"Ini momen yang luar biasa bagi negara ini," kata Johnson dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya.
"Kami memiliki kebebasan di tangan kami dan terserah kami untuk memanfaatkannya sebaik mungkin."
Selama beberapa bulan ke depan, pemerintah Johnson masih menghadapi keadaan darurat yang lebih mendesak, berlomba untuk meluncurkan vaksin dengan cepat untuk mengendalikan virus corona.
Baca juga: Masa Transisi Brexit Berakhir, Inggris-UE Sambut Hubungan Baru
Dengan rekor 55.892 kasus harian baru yang tercatat pada Kamis (31/12/2020), dan 964 tambahan kematian, pandemi memasuki tahap yang menurut para menteri sebagai fase yang sangat berbahaya.
“Kami tahu bahwa kami memiliki perjuangan keras masih di depan kami selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, karena kami menghadapi varian baru dari penyakit yang membutuhkan kewaspadaan baru,” kata Johnson.
"Tapi saat matahari terbit besok pada 2021, kami memiliki kepastian akan vaksin tersebut, yang dipelopori di Inggris, yang juga bebas melakukan berbagai hal secara berbeda, dan jika perlu lebih baik, daripada teman-teman kami di UE."
Baca juga: Inggris Ratifikasi Kesepakatan Brexit, Saat Uni Eropa Resmikan Aturan Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.