LONDON, KOMPAS.com - Masa transisi Brexit telah berakhir pada Kamis (31/12/2020) pukul 11 malam waktu setempat, yang menandai dimulainya hubungan baru Inggris dengan Uni Eropa (UE) di bawah ketentuan kesepakatan perdagangan bebas yang dicapai pekan lalu.
Berakhirnya masa transisi juga berarti perubahan luas bagi warga Inggris dalam hal imigrasi, perjalanan Eropa, dan lainnya, seperti yang dilansir dari Sky News pada Kamis (31/12/2020).
Sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan dimulainya hubungan baru Inggris-UE menandai "awal baru dalam sejarah negara kita".
Baca juga: Kesepakatan Dagang Brexit Disetujui, Nelayan Inggris Protes
Anggota parlemen Inggris yang merupakan seorang Eroskeptisisme, Sir Bill Cash mengatakan Brexit adalah "kemenangan bagi demokrasi dan kedaulatan" yang hanya dapat dibandingkan di masa damai dengan evolusi demokrasi modern setelah akhir dinasti Stuart.
Sir John Redwood, yang termasuk penganut eroskeptisisme dan anggota kabinet dari mantan perdana menteri John Major pada 1990-an, yang mencela integrasi Eropa, mengatakan dia merasa "sangat lega".
Dia berkata, "Saya tidak pernah meragukan kami akan memenangkan referendum. Saya berpendapat bahwa kami adalah orang Eropa yang baik dengan menyingkir dari tugas besar mereka untuk menciptakan Amerika Serikat di Eropa."
Baca juga: Inggris Teken Kesepakatan Dagang dengan Turki Senilai Rp353 Triliun Pasca Brexit
"Kami harus mendoakan mereka dengan baik dan berteman dengan mereka, tetapi fakta bahwa Inggris telah menolak untuk bergabung dengan euro menunjukkan di mana hati kami berada, dengan dunia yang lebih luas dan dengan demokrasi nasional."
Johnson, dalam sebuah pernyataan yang sebagian besar mencerminkan krisis virus corona, mengatakan Inggris akan "bebas melakukan sesuatu secara berbeda, dan jika perlu lebih baik, daripada teman-teman kita di UE" pada 2021.
Dia melanjutkan, "Ini adalah momen yang luar biasa bagi negara ini. Kita memiliki kebebasan di tangan sendiri dan terserah kita untuk memanfaatkannya sebaik mungkin."
Baca juga: Inggris Tidak Lagi Terlibat Program Beasiswa Erasmus Pasca Brexit
"Dan saya pikir itu akan menjadi naluri yang luar biasa dari orang-orang di negara ini untuk bersatu menjadi satu Britania Raya. Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara bekerja sama untuk mengekspresikan nilai-nilai kita di seluruh dunia," ujarnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan