KABUL, KOMPAS.com - Penembakan di tujuan wisata populer Bamiyan Afghanistan tengah pada Jumat (17/5/2024) menewaskan empat orang. Tiga diantaranya turis Spanyol.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Abdul Mateen Qani mengkonfirmasi empat kematian tersebut kepada AFP, dan mengatakan para korban tewas dalam penembakan di Afghanistan pada Jumat malam di kota Bamiyan.
"Empat warga asing lainnya dan tiga warga Afghanistan terluka," kata dia.
Baca juga: Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih
Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan pada Jumat malam bahwa tiga orang yang tewas adalah turis Spanyol, dan menambahkan bahwa setidaknya satu warga negara Spanyol lainnya terluka.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez memposting di media sosial X, "Kewalahan dengan berita pembunuhan turis Spanyol di Afghanistan".
Uni Eropa mengutuk keras serangan itu.
"Pikiran kami tertuju pada keluarga dan orang-orang terkasih dari para korban yang kehilangan nyawa dan mereka yang terluka dalam serangan itu," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Menurut informasi awal yang diberikan oleh sumber rumah sakit, korban luka berasal dari Norwegia, Australia, Lithuania dan Spanyol.
"Pasukan keamanan telah menangkap empat orang sehubungan dengan serangan itu," kata Qani.
Baca juga: Ini Cerita Hakim Perempuan Afghanistan yang Bersembunyi Takut Pembalasan Taliban
Dia tidak mengatakan apakah ada beberapa penembak.
Pemerintah Taliban juga mengutuk keras kejahatan ini dan mengungkapkan perasaan mendalamnya kepada keluarga para korban serta menjamin bahwa semua penjahat akan ditemukan dan dihukum, kata Qani dalam sebuah pernyataan.
Bamiyan adalah rumah bagi patung Buddha raksasa yang diledakkan oleh Taliban pada tahun 2001, dan kini menjadi tujuan wisata utama Afghanistan.
Padahal, Pemerintahan Taliban belum secara resmi diakui oleh negara mana pun, tetapi mereka menyambut baik pariwisata asing untuk berkunjung ke Taliban.
Selain itu, para turis berlibur tanpa dukungan konsuler setelah sebagian besar kedutaan dievakuasi menyusul pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, dan pemerintah negara-negara Barat memperingatkan agar tidak berkunjung.
Namun, serangan mematikan terhadap orang asing jarang terjadi di Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa.
Baca juga: Ranjau Darat di Afghanistan Meledak, 9 Anak Tewas
Akan tetapi, sejumlah kelompok bersenjata, termasuk ISIS, masih menjadi ancaman di negara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.