Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Efek Samping Lari Terlalu Lama, Kelelahan Kronis dan Kematian Mendadak

Kompas.com - 09/11/2023, 08:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lari adalah salah satu olahraga kardio yang memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan berat badan, menurunkan kadar gula darah, dan mencegah penyakit jantung.

Sebaliknya, lari terlalu lama dapat berdampak buruk bagi tubuh.

Dikutip dari Today, remaja laki-laki bernama Knox MacEwen (14) di Florida, Amerika Serikat dilaporkan meninggal dunia usai mengikuti lomba lari 5K.

Remaja itu sempat pingsan sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Baca juga: Bolehkah Olahraga Lari Memakai Jaket Parasut? Ini Kata Pakar

Lantas, apa saja efek samping dari aktivitas lari yang terlalu lama?

Baca juga: 6 Manfaat Lari bagi Kesehatan, Apa Saja?

Efek samping lari terlalu lama

Berikut Kompas.com merangkum sejumlah efek samping lari terlalu lama:

1. Risiko kematian mendadak meningkat

Olahraga lari dikaitkan dengan kesehatan jantung yang buruk. Penelitian menunjukkan bahwa jantung atlet ketahanan pria mungkin mengandung lebih banyak plak atau tanda-tanda masalah jantung.

Dikutip dari Baylor Scott & White Health, pelari memiliki atrium kanan (serambi kanan) dan ventrikel kanan (bilik kanan) yang membesar dan mengalami peningkatan troponin darah dan peptida natriuretik tipe-B.

Kondisi tersebut menunjukkan adanya cedera sementara pada bilik-bilik jantung yang disebabkan karena aktivitas lari terlalu lama.

Jika kerusakan itu terjadi berulang-ulang, jaringan parut dapat menumpuk di dalam otot jantung dan menyebabkan kematian mendadak.

Baca juga: 5 Tanda Tubuh Perlu Meningkatkan Intensitas Jalan Kaki Lebih Banyak

2. Kelelahan kronis

Lari terlalu lama menyebabkan tubuh mengalami overtraining atau suatu kondisi stres dan kelelahan kronis.

Namun, overtraining tidak hanya disebabkan karena lari yang terlalu lama.

Dikutip dari Health Journal, overtraining juga bisa disebabkan karena kombinasi dari beberapa faktor, seperti terlalu stres, kurang tidur, kurang makan, sakit, dan kekurangan nutrisi.

3. Rasa gatal

Berlari terlalu lama juga bisa menimbulkan efek samping berupa rasa gatal pada kulit.

Dikutip dari Eat This Not That, berlari membuat aliran darah Anda meningkat sehingga arteri dan kapiler juga ikut meningkat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com