Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Berlari Disebut Sebabkan "Runner's Face", Apa Itu?

Kompas.com - 19/05/2024, 14:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lari terbukti secara ilmiah bermanfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah menurunkan berat badan dan menurunkan osteoporosis.

Berlari juga dapat meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat tulang dan persendian, serta mengurangi stres dan kecemasan.

Akan tetapi, Ahli bedah plastik bersertifikat yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Gerald Imber mengatakan, gerakan lari dapat mempercepat penuaan wajah yang dikenal dengan istilah runner's face.

Runner's face adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan penampilan wajah yang dialami pelari.

"Pernahkah Anda melihat seorang pelari jarak jauh, pelari jarak jauh yang wajahnya tidak kurus dan tua? Itulah yang terjadi,” kata Imber, dilansir dari Health.

Baca juga: Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Apa itu runner's face?

Selama bertahun-tahun, para atlet, penggemar kecantikan, dan lainnya telah mewaspadai runner's face.

Menurut klaim mereka, benturan dan pantulan yang tinggi saat berlari akan menarik kulit wajah Anda.

Hal ini mengurangi elastisitas kulit, menyebabkan pipi kendur, kulit kendur, dan tanda-tanda penuaan lainnya.

Ahli bedah plastik wajah bersertifikat ganda yang berspesialisasi dalam kosmetik, rekonstruksi, kelopak mata, dan hidung operasi, di New York, Amerika Serikat, Richard Westreich, MD menyampaikan beberapa ciri-ciri wajah terlihat tua akibat lari.

Berikut ciri-cirinya:

  • Kulit menjadi kasar
  • Kulit tebal
  • Kulit mengendur
  • Muncul keriput
  • Mata terlihat lelah
  • Mata cekung
  • Wajah terlihat lebih tirus.

Baca juga: Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Kendati demikian, dokter kulit The Ohio State University Wexner Medical Center, Amerika, Susa Massick menjelaskan, perubahan bentuk wajah atau tekstur kulit bukan terjadi karena kebiasaan lari.

"Tidak ada bukti yang mendukung bahwa gerakan lari menyebabkan kulit kendur," kata dia.

Sebaliknya, perubahan wajah dan tekstur kulit pelari dikaitkan karena penurunan berat badan dan paparan sinar Matahari yang terus menerus.

Menurutnya, lari jarak jauh adalah bentuk olahraga yang berpotensi memberi manfaat penurunan berat badan dan massa lemak tubuh, termasuk di wajah.

Seiring penurunan berat badan tersebut, elastisitas kulit wajah akan berkurang. Selain itu, lemak di pipi juga akan menghilang, sehingga bentuk wajah menjadi berubah.

Baca juga: Lari Vs Jalan Kaki, Manakah yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Halaman:

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com