Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berlian, di Mana Pertama Kali Batu Termahal Ini Ditemukan?

Kompas.com - 08/11/2023, 13:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Berlian adalah intan atau permata yang sangat berharga karena keindahan dan kekuatannya.

Kata "Diamond (berlian)" berasal dari bahasa Yunani adamao yang berarti "saya menjinakkan" atau "saya menaklukkan".

Kata sifat "adamas" digunakan untuk menggambarkan zat paling keras yang diketahui, dan akhirnya menjadi sinonim dengan Diamond.

Dikutip dari laman Capetown Diamond Museum, material berlian terbentuk lebih dari 3 miliar tahun yang lalu, jauh di dalam kerak bumi.

Di sana, kondisi panas dan tekanan yang hebat, kemudian menyebabkan atom karbon mengkristal dan membentuk berlian.

Baca juga: Latar Belakang dan Hasil Sidang PPKI pada 18, 19, dan 22 Agustus 1945


Berlian dapat ditemukan pada kedalaman 150-200 kilometer di bawah permukaan bumi. Di sini, suhu rata-rata 900-1.300 derajat Celcius dan tekanan 45-60 kilobar.

Dalam kondisi tersebut, lelehan lamproit dan kimberlit (umumnya dikenal sebagai magma) juga terbentuk di dalam mantel atas bumi dan mengembang dengan kecepatan tinggi.

Pengembangan tersebut menyebabkan magma meletus, memaksanya keluar ke permukaan bumi dan membawa serta batuan yang mengandung berlian.

Baca juga: Mengenal Sejarah Badut, Karakter Konyol dalam Sirkus dan Pantomim

Lantas, kapan pertama kali berlian ditemukan?

Sejarah singkat berlian

Ilustrasi batu berlian yang belum dibentuk.iStockphoto/MXW Photo Ilustrasi batu berlian yang belum dibentuk.

Dikutip dari laman CBS News, berlian diketahui pertama kali ditemukan di India sekitar abad ke-4 SM, dan pada saat itu berlian merupakan bahan yang bernilai.

Referensi paling awal tentang berlian adalah manuskrip Sansekerta bertanggal 320-296 SM, yang ditulis oleh seorang menteri di dinasti India utara.

The Silk Road (jalur sutra), sebuah jalur perdagangan yang menghubungkan India dan China, digunakan untuk membawa sebagian besar batu-batu permata tersebut.

Sejumlah kecil berlian mulai muncul di pakaian dan perhiasan Eropa pada abad ke-13, dijadikan sebagai titik aksen di antara mutiara dalam emas tempa.

Baca juga: Jadi Batu Paling Mahal, Begini Proses Alami Terbentuknya Berlian

Pada abad ke-16, berlian menjadi populer, sebagai respons terhadap perkembangan pemolesan berlian, yang meningkatkan kecemerlangannya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com