KOMPAS.com - Berlian adalah intan atau permata yang secara kimia merupakan bentuk kristal dari karbon. Umumnya telah diasah dengan baik sehingga berkilau.
Banyak orang yang percaya bahwa berlian terbentuk dari metamorfosis batu bara. Sayangnya, batu bara jarang, jika pernah, berperan dalam pembentukan berlian.
Namun, diketahui bahwa lapisan batu bara merupakan batuan sedimen yang biasanya muncul horizontal atau hampir horizontal. Sedangkan batuan induk berlian berupa pipa vertikal yang diisi batuan beku.
Baca juga: Kisah Bocah Berusia 7 Tahun yang Temukan Berlian 2,95 Karat Saat Ulang Tahun
Lantas, bagaimana berlian bisa terbentuk?
Dikutip dari laman Capetown Diamond Museum, berlian terbentuk lebih dari 3 miliar tahun yang lalu jauh di dalam kerak bumi.
Di sana, dalam kondisi panas dan tekanan yang hebat, menyebabkan atom karbon mengkristal dan membentuk berlian.
Berlian dapat ditemukan pada kedalaman 150-200 kilometer di bawah permukaan bumi. Di sini, suhu rata-rata 900-1.300 derajat Celcius dan tekanan 45-60 kilobar.
Dalam kondisi tersebut, lelehan lamproite dan kimberlite (umumnya dikenal sebagai magma) juga terbentuk di dalam mantel atas bumi dan mengembang dengan kecepatan tinggi.
Pengembangan tersebut menyebabkan magma meletus, memaksanya keluar ke permukaan bumi dan membawa serta batuan yang mengandung berlian.
Baca juga: Penambang Temukan Berlian Merah Muda 170 Karat, Terbesar dalam Lebih dari 300 Tahun
Bergerak dengan kecepatan luar biasa, magma mengambil jalur dengan hambatan paling kecil, membentuk pipe (pipa) ke permukaan.
Saat mendingin, magma mengeras membentuk kimberlite dan mengendap dalam struktur vertikal yang dikenal sebagai pipa kimberlite.
Pipa kimberlite ini merupakan sumber berlian yang paling signifikan, namun diperkirakan hanya 1 dari setiap 200 pipa kimberlite yang mengandung berlian berkualitas permata.
Nama “Kimberlite” sendiri berasal dari kota Kimberley di Afrika Selatan, tempat berlian pertama ditemukan pada jenis batu ini.
Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Geology.com, ada empat proses berbeda yang dianggap bertanggung jawab atas hampir semua berlian alami, yaitu: