Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza

Kompas.com - 08/10/2023, 18:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Hamas sejak Sabtu (7/10/2023) pagi, memicu kemarahan Israel.

Israel pun melancarkan aksi balasan melalui "Operasi Pedang Besi" dan menyerang permukiman Palestina di Gaza.

Tak hanya itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut akan menghentikan pasokan listrik, bahan bakar, dan barang ke Gaza, dikutip dari AP News.

Sebagian besar wilayah Gaza sudah gelap gulita menjelang Sabtu malam setelah pasokan listrik dari Israel diputus pada hari sebelumnya.

Sebagai informasi, Israel telah menyuplai seluruh pasokan listrik di Jalur Gaza.

Baca juga: Operasi Badai Al-Aqsa, Mengapa Hamas Luncurkan Serangan Besar-besaran secara Mengejutkan?

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Setelah Hamas Melancarkan Serangan ke Israel?

Peringatan Israel

Netanyahu mengatakan, fase pertama operasi balasan telah berakhir.

Kendati demikian, ia bersumpah bahwa Israel akan melanjutkan serangan tanpa syarat dan tanpa jeda.

Netanyahu juga telah memperingatkan orang-orang yang tinggal di Gaza untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Pasalnya, ia berjanji akan mengubah sebagian wilayah tersebut menjadi puing-puing sebagai balasan atas serangan Hamas.

Sekitar 350 warga Israel telah terbunuh dalam serangan paling mematikan selama beberapa dekade terakhir di negara itu.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, sedikitnya 1.590 orang terluka.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan sedikitnya 232 orang tewas dan 1.700 lainnya luka-luka akibat serangan udara balasan Israel di Gaza.

Baca juga: Operasi Badai Al-Aqsa, Mengapa Hamas Luncurkan Serangan Besar-besaran secara Mengejutkan?

Serangan "solidaritas" dari Hizbullah

Kondisi terkini perang Hamas vs Israel. Pemuda Israel berlari mencari perlindungan saat penembakan di Ashkelon, ketika rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023.AFP/AHMAD GHARABLI Kondisi terkini perang Hamas vs Israel. Pemuda Israel berlari mencari perlindungan saat penembakan di Ashkelon, ketika rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Pada Minggu (8/10/2023), situasi semakin memanas setelah kelompok Hizbullah telah menembakkan roket dan altileri ke wilayah israel utara, dikutip dari Guardian.

Serangan Hizbullah ini disebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Pasukan Israel membalas dengan serangan artileri ke Lebanon dan serangan pesawat tak berawak terhadap pos Hizbullah di dekat perbatasan.

Namun, tak ada laporan korban jiwa.

Dalam sebuah pernyataannya, Hizbullah mengatakan bahwa serangan roket dan artileri mereka telah menargetkan tiga pos, termasuk situs radar di Peternakan Shebaa.

Wilayah ini merupakan sebidang tanah yang diduduki Israel sejak tahun 1967 dan diklaim oleh Lebanon.

Baca juga: Mengenal Iron Dome, Sistem Pertahanan Canggih Israel Lawan Rudal Hamas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com