Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengonsumsi Obat Tidur dalam Jangka Panjang, Apa Risikonya?

Kompas.com - 13/10/2023, 11:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Jika Anda sedang menggunakan obat resep lain untuk mengatasi suatu kondisi medis, konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan obat tidur ke dalam campurannya.

Selain itu, apabila Anda memiliki kondisi paru-paru kronis seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (COPD), Anda perlu untuk mendiskusikannya dengan dokter karena obat ini dapat semakin memperlambat pernapasan, menurut Sleep Foundation.

4. Jadi kurang waspada

Secara umum, obat tidur menyebabkan seseorang merasa mengantuk, pusing, dan kurang waspada di keesokan harinya.

Gejala-gejala ini sangat akut jika Anda tidak memberikan waktu istirahat selama delapan jam untuk menghilangkan efek obat atau bila Anda akhirnya meminum dosis lain di tengah malam.

Sekitar 40 persen orang Amerika yang mengonsumsi obat tidur yang dijual bebas mengatakan mereka merasa berkabut atau mengantuk keesokan paginya, dan 32 persen lainnya dari mereka yang menggunakan obat tidur resep merasakan gejala-gejala ini.

Selain itu, mereka juga mengalami sembelit, mulut kering, dan kesulitan buang air kecil.

Baca juga: Ramai soal Tidur Sore Menyebabkan Mimpi Aneh, Benarkah?

5. Berisiko memiliki perilaku yang tidak menentu

Penggunaan obat tidur jangka panjang lainnya dapat menyebabkan seseorang mengalami perilaku aneh, mulai dari berjalan dalam tidur hingga amnesia.

Hal ini pada akhirnya dapat membuat Anda berisiko lebih besar mengalami kecelakaan akibat perilaku tidak menentu.

The Sleep Foundation mencatat bahwa gangguan ini lebih sering terjadi saat Anda meningkatkan dosis penggunaan obat dari waktu ke waktu.

6. Berisiko cedera

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Contemporary Pharmacy Practice pada tahun 2020 menunjukkan, orang lanjut usia yang menggunakan obat tidur setiap malam memiliki risiko lebih tinggi untuk terjatuh dan menghadapi cedera seperti patah pinggul atau benjolan dan memar.

Baca juga: Bangun Tidur Tidak Merasa Segar tapi Justru Pegal-pegal dan Lelah, Apa Penyebabnya?

Efek samping penggunaan obat tidur jangka panjang

Dikutip dari Medparkhospital, penggunaan obat tidur dapat menimbulkan dampak buruk, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebagai berikut:

Efek samping jangka pendek meliputi:

  • Kelelahan dan kantuk
  • Sakit kepala
  • Mudah tersinggung
  • Bingung
  • Diare atau sembelit
  • Mulut kering
  • Kelemahan otot
  • Pengambilan keputusan yang lambat, pemrosesan otak yang lambat
  • Gangguan pencernaan, gas di perut, kolik, atau kembung.

Efek samping jangka panjang meliputi:

  • Risiko demensia, khususnya di kalangan lansia
  • Daya ingat yang buruk, degenerasi otak, penyakit Alzheimer.
  • Dapat menyebabkan depresi.
  • Disfungsi seksual
  • Risiko jatuh secara tidak sengaja.
  • Depresi pernapasan saat tidur, yang dapat menyebabkan kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com