Karena setiap orang memiliki reaksi fisik berbeda terhadap tubuh yang memasuki mode bertahan hidup.
“Stres dan kecemasan berdampak langsung pada pergerakan usus besar dan bagaimana hormon berinteraksi dengan saluran pencernaan,” ujar Huphery.
“Gejala lain yang mungkin terjadi bersamaan dengan mual adalah kelelahan, nyeri otot, dan kegelisahan,” imbuhnya.
Baca juga: 5 Efek Samping Makan Tempe Terlalu Banyak, Bisa Picu Ketidakseimbangan Hormon
Huphery mengatakan, radang perut ditandai dengan peradangan pada lapisan lambung.
Radang perut disertai dengan sakit perut, mual, dan sensasi penuh di perut bagian atas setelah makan.
“Jika muntah terjadi lebih dari 24 jam atau terdapat tanda-tanda dehidrasi, serta disertai gejala serius seperti demam tinggi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter,” kata Huphery.
Maag adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan dalam lambung.
Penyakit maag dapat menyebabkan mual, mulas, sakit perut, kembung, dan intoleransi makanan berlemak.
Maka dari itu, seseorang yang terkena penyakit maag dapat merasa mual karena dirinya menolak makanan masuk ke dalam lambungnya.
Menurut Huphery, maag dapat dikaitkan dengan mual setelah makan.
Infeksi virus umumnya dikenal sebagai flu perut yang sering disertai dengan diare, kram, dan demam.
Sakit perut dan kesulitan menelan makanan merupakan ciri-ciri ketika terjadi infeksi virus.
Baca juga: Makan Mi Instan Tiap Hari, Ini Efek Jangka Panjangnya bagi Tubuh
Berikut adalah tips mencegah mual setelah makan, dilansir dari Healthline, Senin (17/4/2023):