Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mual Setelah Makan, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 04/10/2023, 12:30 WIB
Aulia Zahra Zain,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Karena setiap orang memiliki reaksi fisik berbeda terhadap tubuh yang memasuki mode bertahan hidup.

“Stres dan kecemasan berdampak langsung pada pergerakan usus besar dan bagaimana hormon berinteraksi dengan saluran pencernaan,” ujar Huphery.

“Gejala lain yang mungkin terjadi bersamaan dengan mual adalah kelelahan, nyeri otot, dan kegelisahan,” imbuhnya.

Baca juga: 5 Efek Samping Makan Tempe Terlalu Banyak, Bisa Picu Ketidakseimbangan Hormon

3. Radang perut

Huphery mengatakan, radang perut ditandai dengan peradangan pada lapisan lambung.

Radang perut disertai dengan sakit perut, mual, dan sensasi penuh di perut bagian atas setelah makan.

“Jika muntah terjadi lebih dari 24 jam atau terdapat tanda-tanda dehidrasi, serta disertai gejala serius seperti demam tinggi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter,” kata Huphery.

4. Maag

Maag adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan dalam lambung.

Penyakit maag dapat menyebabkan mual, mulas, sakit perut, kembung, dan intoleransi makanan berlemak.

Maka dari itu, seseorang yang terkena penyakit maag dapat merasa mual karena dirinya menolak makanan masuk ke dalam lambungnya.

Menurut Huphery, maag dapat dikaitkan dengan mual setelah makan.

5. Infeksi virus

Infeksi virus umumnya dikenal sebagai flu perut yang sering disertai dengan diare, kram, dan demam.

Sakit perut dan kesulitan menelan makanan merupakan ciri-ciri ketika terjadi infeksi virus.

Baca juga: Makan Mi Instan Tiap Hari, Ini Efek Jangka Panjangnya bagi Tubuh

Tips mencegah mual setelah makan

Berikut adalah tips mencegah mual setelah makan, dilansir dari Healthline, Senin (17/4/2023):

  • Menghisap es batu atau es serut.
  • Hindari makanan berminyak, gorengan, dan makanan pedas.
  • Konsumsi makanan hambar, seperti biskuit dan roti tawar.
  • Makan lebih sering dengan porsi kecil.
  • Bersantai dan duduklah dengan tenang setelah Anda makan agar makanan memiliki waktu untuk dicerna.
  • Makan dan minum dengan perlahan.
  • Santap makanan dingin atau makanan pada suhu ruangan jika bau makanan matang membuat Anda merasa mual.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com