KOMPAS.com - Teh ada beberapa jenis, mulai teh hijau, teh hitam, teh putih, dan teh oolong, yang semuanya berasal dari tanaman Camellia sinensis.
Dilansir dari Healthline, banyak senyawa dalam teh yang secara konsisten dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Untuk alasan ini, kebanyakan orang menganggap teh sebagai minuman tambahan yang sehat untuk diet mereka.
Meski begitu, beberapa orang berpendapat bahwa beberapa senyawa teh mungkin memiliki sifat adiktif dan minum terlalu banyak dapat menimbulkan efek samping yang merugikan.
Masalahnya adalah, peminum teh sering kali menjadi kecanduan terhadap zat tersebut tanpa menyadari bahwa mereka kecanduan teh.
Lantas, apa saja gejalanya?
Baca juga: Apakah Teh Bisa untuk Menurunkan Berat Badan?
Setiap jenis teh mengandung jumlah kafein yang berbeda-beda. Kafein merupakan stimulan alami dan senyawa yang paling sering "disalahkan" dari kasus kecanduan minum teh dan kopi.
Kafein dikenal sebagai zat adiktif karena memiliki struktur kimia yang menyerupai adenosin, yakni senyawa yang secara alami ditemukan di dalam tubuh yang merelaksasi sistem saraf pusat.
Berkat struktur kimiawi ini, kafein dapat masuk ke dalam reseptor adenosin yang terletak di otak dan mencegah adenosin mengikatnya. Kurangnya adenosin yang dihasilkan mencegah sel-sel otak memberi sinyal bahwa Anda telah lelah.
Hal ini juga dapat menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak stimulan alami lainnya, seperti dopamin, yang selanjutnya menekan perasaan lelah dan membantu Anda tetap waspada.
Minum minuman yang mengandung kafein secara teratur, termasuk teh, dapat menyebabkan sel-sel otak membuat lebih banyak reseptor adenosin untuk mengimbangi reseptor yang diblokir oleh kafein.
Seiring waktu, hal ini membuat Anda membutuhkan teh dalam jumlah yang lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama dari kafein.
Selain itu, ini juga dapat menyebabkan Anda mengalami gejala putus zat jika berhenti minum teh secara tiba-tiba.
Meski begitu, hingga kini masih belum jelas berapa banyak teh per hari yang dapat berisiko menyebabkan kecanduan.
Namun, Anda mungkin akan mengalami gejala putus zat jika mengurangi asupan kafein meskipun Anda hanya mengonsumsi 100 mg per hari.
Kandungan kafein dalam teh tergantung pada jenisnya. Berikut adalah jumlah kafein yang biasanya ditemukan dalam 1 cangkir (240 ml) varietas teh populer:
Berdasarkan angka-angka ini, minum sedikitnya 2-3 cangkir teh jenis tertentu setiap hari mungkin cukup untuk menyebabkan gejala kecanduan fisik.
Baca juga: Manfaat Kesehatan Mencampur Teh dan Kopi dalam Satu Minuman
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan pihak medis untuk mendapatkan pertolongan agar kecanduan tak berimbas pada gangguan kesehatan.
Baca juga: Jangan Langsung Dibuang, Ini 6 Manfaat dari Ampas Teh, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.