Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Tubuh Kecanduan Teh, Lekas Marah dan Suasana Hati Berubah-ubah

Kompas.com - 04/10/2023, 08:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teh ada beberapa jenis, mulai teh hijau, teh hitam, teh putih, dan teh oolong, yang semuanya berasal dari tanaman Camellia sinensis.

Dilansir dari Healthline, banyak senyawa dalam teh yang secara konsisten dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Untuk alasan ini, kebanyakan orang menganggap teh sebagai minuman tambahan yang sehat untuk diet mereka.

Meski begitu, beberapa orang berpendapat bahwa beberapa senyawa teh mungkin memiliki sifat adiktif dan minum terlalu banyak dapat menimbulkan efek samping yang merugikan.

Masalahnya adalah, peminum teh sering kali menjadi kecanduan terhadap zat tersebut tanpa menyadari bahwa mereka kecanduan teh.

Lantas, apa saja gejalanya?

Baca juga: Apakah Teh Bisa untuk Menurunkan Berat Badan?


Teh mengandung kafein yang membuat ketagihan

Setiap jenis teh mengandung jumlah kafein yang berbeda-beda. Kafein merupakan stimulan alami dan senyawa yang paling sering "disalahkan" dari kasus kecanduan minum teh dan kopi.

Kafein dikenal sebagai zat adiktif karena memiliki struktur kimia yang menyerupai adenosin, yakni senyawa yang secara alami ditemukan di dalam tubuh yang merelaksasi sistem saraf pusat.

Berkat struktur kimiawi ini, kafein dapat masuk ke dalam reseptor adenosin yang terletak di otak dan mencegah adenosin mengikatnya. Kurangnya adenosin yang dihasilkan mencegah sel-sel otak memberi sinyal bahwa Anda telah lelah.

Hal ini juga dapat menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak stimulan alami lainnya, seperti dopamin, yang selanjutnya menekan perasaan lelah dan membantu Anda tetap waspada.

Minum minuman yang mengandung kafein secara teratur, termasuk teh, dapat menyebabkan sel-sel otak membuat lebih banyak reseptor adenosin untuk mengimbangi reseptor yang diblokir oleh kafein.

Seiring waktu, hal ini membuat Anda membutuhkan teh dalam jumlah yang lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama dari kafein.

Selain itu, ini juga dapat menyebabkan Anda mengalami gejala putus zat jika berhenti minum teh secara tiba-tiba.

Meski begitu, hingga kini masih belum jelas berapa banyak teh per hari yang dapat berisiko menyebabkan kecanduan.

Namun, Anda mungkin akan mengalami gejala putus zat jika mengurangi asupan kafein meskipun Anda hanya mengonsumsi 100 mg per hari.

Kandungan kafein dalam teh tergantung pada jenisnya. Berikut adalah jumlah kafein yang biasanya ditemukan dalam 1 cangkir (240 ml) varietas teh populer:

  • Teh hitam: 35-44 mg
  • Teh hijau: 33-71 mg
  • Teh oolong: 37-38mg
  • Teh putih: 33-48 mg
  • Teh matcha: 38-89 mg
  • Yerba mate: 45-67 mg
  • Teh tanpa kafein: hingga 12 mg
  • Teh herbal: 0 mg.

Berdasarkan angka-angka ini, minum sedikitnya 2-3 cangkir teh jenis tertentu setiap hari mungkin cukup untuk menyebabkan gejala kecanduan fisik.

Baca juga: Manfaat Kesehatan Mencampur Teh dan Kopi dalam Satu Minuman

Gejala kecanduan teh

Tanda tubuh kecanduan teh.Marek Rucinski Tanda tubuh kecanduan teh.
Dikutip dari lybrate (30/6/2023), berikut ini beberapa tanda ketika tubuh mengalami kecanduan teh:

  • Tidak dapat memulai hari tanpa minum teh.
  • Selalu menyediakan waktu untuk minum teh. 
  • Setelah aktivitas fisik apapun, Anda akan merasa terengah-engah.
  • Anda meminum semua jenis teh yang ada, baik itu teh herbal, hitam, ataupun teh jenis lainnya. 
  • Teh sore adalah pilihan minuman nomor satu Anda. 
  • Menggunakan teh sebagai obat untuk segala hal, seperti sakit tenggorokan, batuk, dan lainnya.
  • Minum teh berlebih setiap jam.
  • Tidak bisa menjalani aktivitas tanpa secangkir teh.
  • Perubahan suasana hati yang tiba-tiba karena tidak bisa minum teh.
  • Lekas marah karena tidak bisa minum teh.
  • Menjadi depresi atau menarik diri karena tidak minum teh.

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan pihak medis untuk mendapatkan pertolongan agar kecanduan tak berimbas pada gangguan kesehatan.

Baca juga: Jangan Langsung Dibuang, Ini 6 Manfaat dari Ampas Teh, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com