Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga NTT Digigit Komodo Saat Jemur Ikan, Ini Bahaya Racun Komodo

Kompas.com - 04/10/2023, 08:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warga Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur bernama Ratna (46), digigit komodo, Senin (2/10/2023).

Kejadian ini bermula saat Ratna sedang menjemur ikan di depan rumahnya. Pada saat bersamaan, seekor komodo sedang mengejar kambing yang berlari menuju ke arahnya.

Gagal mengejar kambing yang lebih cepat berlari, komodo tersebut justru menggigit tangan Ratna.

"Saat kambing luput dari kejaran, kebetulan korban ini sedang jemur ikan. Komodo langsung sambar tangannya. Korban sempat digigit, untung cepat dibantu warga lain," kata keluarga korban bernama Sumardi, dikutip dari Kompas.com (2/10/2023).

Foto : Korban tiba di RS Siloam Labuan Bajo, Senin sore.Kompas.com/Nansianus Taris Foto : Korban tiba di RS Siloam Labuan Bajo, Senin sore.

Gigitan komodo itu tepat berada di pergelangan tangan kanan Ratna. Akibat gigitan itu, banyak darah yang keluar dari area gigitan tersebut.

Hingga kini, Ratna masih menjalani perawatan di RS Siloam Labuan Bajo.

Baca juga: Detik-detik Perempuan Digigit Komodo di Pulau Rinca, Korban Dilarikan ke RS

Racun mematikan komodo

Dikutip dari National Geographic (18/5/2009), komodo dapat membunuh korban atau mangsanya dengan giginya yang tajam dan racun bisa. 

Disebutkan, komodo memiliki racun kuat yang dikirim melalui giginya yang tajam. Racun ini dapat membunuh manusia dalam beberapa jam.

Hal ini berbeda dengan anggapan sebagian besar orang sebelumnya yang menyebut, komodo berbahaya karena air liurnya mengandung bakteri sehingga menyebabkan kematian. 

"Keseluruhan hal yang menyebut soal bakteri di air liur komodo hanyalah sebuah dongeng ilmiah," kata peneliti di Melbourne University, Australia, Bryan Fry.

Baca juga: Apakah Komodo Berbahaya dan Bisa Membunuh Manusia?

Efek racun komodo

Penelitian yang dilakukan ilmuwan Bryan Fry di Melbourne University menyebutkan, racun komodo menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan membuat korbannya syok.

Kemudian pada saat yang sama, racunnya menghentikan pembekuan darah korban, sehingga menyebabkan kematian.

Penelitian di Proceedings of the National Academy Sciences menyebutkan, hewan yang lolos dari serangan awal komodo akan segera melemah dan mati.

Komodo kemudian melacak mangsanya yang terluka dan memakannya setelah lumpuh.

Dalam racun komodo terdapat beberapa senyawa yang menurunkan tekanan darah sama kuatnya dengan yang ditemukan pada ular paling berbisa di dunia, yaitu ular taipan.

Baca juga: Warga Digigit Komodo di Permukiman Pulau Rinca, BTNK: Murni Kecelakaan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com