SATU di antara kota tertua di planet bumi adalah Mohenjo Daro yang petilasannya ditemukan di lembah sungai Indus yang semula berada di wilayah India, namun kini secara geopolitis berada di wilayah Pakistan.
Mustahil sebuah kota lengkap dengan sistem tata ruang arsitektur maupun irigasi dapat dibangun tanpa kemampuan matematemikal, baik secara aritmatikal maupun geometrical.
Lima Jantar Mantar yang dibangun oleh Jain Singh II pada abad XVIII di Delhi, Jaipur, Varanasi, Ujain dan Mathura pada hakikatnya merupakan kompleks bangunan monumental observasi astronomis yang mengabadikan warisan peradaban matematika India secara sangat meyakinkan.
Secara etnomatematikal, India memiliki peran tersendiri dalam sejarah matematika di planet bumi ini.
Begitu banya matematikawan India mewariskan mahakarya teori-teori matematika seperti yang telah dilakukan oleh Aryabhata, Brahmagupta, Bhaskara II, Var?hamihira dan lain sebagainya.
Sistem angkamologi desimal berakar di India. Para matematikawan India memprakarsai konsep nol sebagai angka, angka negatif, aritmatika, aljabar, trigonometri dengan istilah sinus dan kosinus yang berkembang di China, Persia, Timur Tengah dan Eropa sebagai landasan matematika modern abad XXI.
Namun seorang warga India yang dilahirkan pada 22 Desember 1887 di Desa Erode, Tamil Nadu, kemudian secara otodidak menciptakan berbagai mahakarya teori matematika yang membawa dirinya memperoleh anugerah Fellowship of Royal Society pada 1918 dari Kerajaan Inggris bernama Srinivasa Ramanujan, layak memperoleh tempat terhormat di khasanah etnomatematika India.
Ramanujan bukan hanya mewariskan teori-teori matematika yang membuka gerbang semesta matematika abad XX, namun juga mewariskan semangat kebanggaan nasional bagi bangsa India yang pada 15 Agustus 1947, memproklamirkan kemerdekaannya dari belenggu kolonialisme Inggris.
Warga India penerima anugerah Nobel untuk fisika 1983, Subrayam Candrashekar mendirgahayu Srinivasa Ramanujan sebagai Pahlawan Nasional India yang menggelorakan semangat kebanggaan nasional generasi muda India termasuk Candrashekar sendiri, untuk mempersembahkan mahakarsa dan mahakarya terbaik dalam bidang keahlian masing-masing demi membawa India kembali berada di garda terdepan peradaban umat manusia di planet bumi masa kini dan masa depan seperti masa lalu dahulu kala di Mohenjo Daro.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.