Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mual Setelah Makan, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 04/10/2023, 12:30 WIB
Aulia Zahra Zain,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebahagiaan karena kenyang setelah makan dapat langsung sirna jika rasa mual datang setelahnya.

Akibatnya, alih-alih merasa kenyang, kondisi badan menjadi tidak stabil karena rasa mual dan terjadi penurunan selera makan.

Rasa mual ini dapat muncul beberapa menit atau jam setelah makan, serta terasa seperti ada yang tercekat di tenggorokan.

Lantas, apa penyebab mual setelah makan?

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Minum Kopi Bisa Membuat Mual dan Cara Menyiasatinya

Penyebab mual setelah makan

Rasa mual merupakan mekanisme pertahanan diri yang menyebabkan sensasi tidak nyaman di perut dan disertai keinginan untuk muntah.

Perasaan mual sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dilansir dari Prevention (31/8/2022), kesehatan mental bisa menjadi penyebab potensial dari mual.

Praktisi pengobatan fungsional dan penasihat Everlywell Hugh Huphery mengatakan, mual adalah gejala yang dapat terjadi karena banyak penyebab yang mendasarinya, namun jika secara spesifik terjadi setelah makan, kemungkinan besar disebabkan oleh kelainan pada sistem pencernaan.

Berikut beberapa alasan mengapa seseorang merasa mual setelah makan:

1. Refluks asam dan GERD

Refluks asam terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan tenggorokan setelah makan.

Asam lambung yang naik ke kerongkongan sering terjadi setelah makan makanan pedas.

Namun, jika Anda selalu mengalami mual setelah makan pedas, penyakit gastroesophageal reflux (GERD) bisa jadi adalah biang keroknya.

Huphery mengatakan, penyakit GERD terjadi disertai perasaan mual dan kembung. Sensitivitas terhadap makanan dan usus bocor (permeabilitas usus) merupakan faktor tambahan yang mungkin menjadi komplikasi.

2. Kecemasan dan stres

Ilustrasi stres dalam pekerjaanpexels.com Ilustrasi stres dalam pekerjaan

Kecemasan, depresi, dan stres berat dapat mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan mual setelah makan.

Karena setiap orang memiliki reaksi fisik berbeda terhadap tubuh yang memasuki mode bertahan hidup.

“Stres dan kecemasan berdampak langsung pada pergerakan usus besar dan bagaimana hormon berinteraksi dengan saluran pencernaan,” ujar Huphery.

“Gejala lain yang mungkin terjadi bersamaan dengan mual adalah kelelahan, nyeri otot, dan kegelisahan,” imbuhnya.

Baca juga: 5 Efek Samping Makan Tempe Terlalu Banyak, Bisa Picu Ketidakseimbangan Hormon

3. Radang perut

Huphery mengatakan, radang perut ditandai dengan peradangan pada lapisan lambung.

Radang perut disertai dengan sakit perut, mual, dan sensasi penuh di perut bagian atas setelah makan.

“Jika muntah terjadi lebih dari 24 jam atau terdapat tanda-tanda dehidrasi, serta disertai gejala serius seperti demam tinggi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter,” kata Huphery.

4. Maag

Maag adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan dalam lambung.

Penyakit maag dapat menyebabkan mual, mulas, sakit perut, kembung, dan intoleransi makanan berlemak.

Maka dari itu, seseorang yang terkena penyakit maag dapat merasa mual karena dirinya menolak makanan masuk ke dalam lambungnya.

Menurut Huphery, maag dapat dikaitkan dengan mual setelah makan.

5. Infeksi virus

Infeksi virus umumnya dikenal sebagai flu perut yang sering disertai dengan diare, kram, dan demam.

Sakit perut dan kesulitan menelan makanan merupakan ciri-ciri ketika terjadi infeksi virus.

Baca juga: Makan Mi Instan Tiap Hari, Ini Efek Jangka Panjangnya bagi Tubuh

Tips mencegah mual setelah makan

Berikut adalah tips mencegah mual setelah makan, dilansir dari Healthline, Senin (17/4/2023):

  • Menghisap es batu atau es serut.
  • Hindari makanan berminyak, gorengan, dan makanan pedas.
  • Konsumsi makanan hambar, seperti biskuit dan roti tawar.
  • Makan lebih sering dengan porsi kecil.
  • Bersantai dan duduklah dengan tenang setelah Anda makan agar makanan memiliki waktu untuk dicerna.
  • Makan dan minum dengan perlahan.
  • Santap makanan dingin atau makanan pada suhu ruangan jika bau makanan matang membuat Anda merasa mual.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com