Sebaliknya, perusahaan atau proyek yang berhasil mengurangi emisi lebih sedikit dari batas yang ditetapkan dapat menjual izin atau kredit karbonnya.
Perusahaan atau proyek yang berpartisipasi dalam bursa karbon harus melakukan pemantauan emisi secara berkala.
Mereka juga wajib melaporkan data emisi kepada badan otoritas yang berwenang guna memastikan akurasi dan transparansi.
Data emisi yang dilaporkan oleh perusahaan atau proyek selanjutnya akan diverifikasi oleh pihak ketiga independen.
Verifikasi ini bertujuan untuk memastikan kebenaran dan keandalan informasi yang disampaikan.
Bursa karbon juga dapat melakukan penyesuaian batas emisi berdasarkan hasil verifikasi dan evaluasi terhadap pencapaian target pengurangan emisi.
Baca juga: Menjembatani Pusat dan Daerah dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Perdagangan karbon dinilai lebih mudah diimplementasikan daripada membatasi dan mengenakan pajak pada perusahaan atau proyek penghasil emisi gas rumah kaca.
Melalui bursa karbon, pemerintah dapat memantau jumlah emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan setiap perusahaan atau proyek.
Jumlah emisi dan potensi penyerapan juga dapat terukur dengan standar yang telah ditetapkan.
Misalnya, Indonesia dengan target penurunan emisi sebesar 31,89 persen (tanpa syarat dan tanpa bantuan internasional) atau sebesar 43,2 (dengan dukungan internasional) dari tingkat emisi normalnya pada 2030.
Kredit karbon yang beredar di bursa karbon pun membantu mengontrol besarnya emisi gas rumah kaca yang dilepas ke atmosfer.
Baca juga: Efek Rumah Kaca: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Tak hanya itu, mekanisme perdagangan karbon juga dapat memberi insentif ekonomi bagi perusahaan yang telah mengurangi emisi gas rumah kaca.
Bursa karbon juga berfungsi menciptakan pendanaan untuk proyek-proyek pengurangan emisi di berbagai daerah, termasuk di negara-negara berkembang.
Sebagai salah satu paru-paru dunia, Indonesia diperkirakan akan menyumbang 75 hingga 80 persen kredit karbon dunia.
Dengan diterapkannya perdagangan karbon, Indonesia disebut dapat mendapat keuntungan lebih dari 150 miliar dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.