KOMPAS.com - Mendekati tanggal 30 September dan menjelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, pembahasan mengenai komunis atau Partai Komunis Indonesia akan kembali muncul.
Hal itu tak lepas dari peristiwa Pemberontakan G30S yang melibatkan PKI pada 30 September 1965. Pada peristiwa tersebut ada 10 korban tewas yang terdiri dari jenderal dan perwira TNI AD serta satu petugas polisi.
Berikut ini korban peristiwa Gerakan 30 September 1965:
Para korban tersebut kemudian dibuang dan dikubur ke suatu sumur lama di area Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya dan jenazah mereka ditemukan pada 3 Oktober 1965.
Sementara di Jawa Tengah dan DIY, PKI membunuh Kolonel Katamso (Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono (Kepala Staf Korem 072/Yogyakarta). Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober 1965.
Komunis atau komunisme merupakan salah satu paham atau ideologi yang pernah berkembang di Indonesia.
Merujuk laman Kemendikbud, komunisme pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 1913 oleh anggota Partai Buruh Belanda melalui pusat organisasi buruh kereta api yang berdiri pada 1908 di Semarang.
Satu tahun setelah komunisme masuk ke Indonesia, berdirilah Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 23 Mei 1914. PKI kemudian tumbuh dan menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia.
Tetapi, eksistensi komunisme di Indonesia surut ketika MPRS menetapkan TAP Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran PKI. Partai ini juga ditetapkan sebagai organisasi terlarang berdasarkan TAP tersebut.
Selain itu, TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 turut melarang kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran komunis atau Marxisme-Leninisme.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Partai Komunis Indonesia
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (3/2/2022), komunisme yang ajarannya kini dilarang di Indonesia adalah paham atau ideologi yang mengacu pada sistem sosial.
Komunisme didasarkan pada kepemilikan komunal atau bersama serta produksi barang, baik di lingkup kehidupan maupun pemerintah.
Sementara itu, Encyclopedia Britannica menyebutkan, komunisme merupakan doktrin politik dan ekonomi yang tujuannya mengganti kepemilikan pribadi menjadi publik dengan kontrol komunal.
Kepemilikan yang diatur meliputi alat penggunaan sumber daya alam (SDA) dan alat produksi utama.
Baca juga: Remaja Difabel Meninggal karena Ayahnya Dikarantina, Pejabat Partai Komunis Dipecat
Zulfikar Putra dan H. Farid Wajdi dalam Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi) (2021) menjelaskan apa saja ciri komunisme.
Simak ciri-ciri komunisme di bawah ini:
Kepentingan individu tidaklah penting dalam komunisme karena ideologi ini lebih mengedepankan kepentingan bersama, yakni negara atau kelompoknya
Penganut komunisme memperjuangkan kelompok atau kelasnya. Contohnya adalah kaum proletariat yang melawan tuan tanah atau kaum kapitalis.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pemberontakan PKI Madiun 18 September 1948
Salah satu doktrin komunis adalah revolusi secara terus-menerus (the permanent atau the continuous revolution).
Revolusi dari ideologi tersebut menjalar ke seluruh dunia sehingga sering disebut go internasional.
Ciri komunisme lainnya adalah kepemilikan barang secara komunal atau umum.
Penganut komunisme tidak membiarkan seseorang memiliki hak milik pribadi atau menguasai barangnya.
Baca juga: Di Mana Soeharto Saat Peristiwa G30S PKI, Kenapa Tidak Ikut Diculik?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.