Dilansir dari The Guardian, palu dan sabit yang menjadi lambang komunisme memiliki makna. Palu mewakili pekerja industri, sementara sabit mewakili kaum tani.
Saat Revolusi Bolshevik yang digerakkan oleh Vladimir Lenin dan Joseph Stalin pada 1917 di Rusia, lambang palu dan sabit kemudian disatukan.
Kedua lambang yang mewakili petani dan pekerja atau buruh bersatu untuk menumbangkan Kekaisaran Rusia atau Tsar, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Sabtu (2/10/2021).
Setelah itu, lambang palu dan sabit identik dengan pemberontakan dan perlawanan kelas pasca Revolusi Bolshevik.
Uni Soviet juga pernah menggunakan lambang palu dan sabit pada benderanya. Setelahnya, Mao Zedong yang memimpin Partai Komunis China (PKC) menggunakan lambang palu arit untuk bendera China.
Palu dan sabit pernah digunakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, simbol tersebut dilarang penggunaannya sejak Orde Baru dan berlaku hingga saat ini.
Baca juga: Peristiwa G30S, Mengapa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh PKI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.