Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Kompas.com - 13/05/2024, 07:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah warganet mengeluhkan suhu di Semarang, Jawa Tengah yang belakangan terasa sangat panas.

Akibat kondisi ini, muncul sebuah lelucon yang menyebutkan bahwa kipas angin harus "menyerah" karena menyala selama 24 jam.

"Kipasnya Semarang mulai loyo. Menyerah mendinginkan Semarang," tulis warganet melalui akun media sosial X atau Twitter, @convomfs pada Sabtu (11/5/2024).

Dalam kolom komentar, banyak warganet yang mengamini kondisi tersebut.

Lantas, seberapa panas Semarang dan apa penyebabnya?

Baca juga: Bukan Heatwave, Ini Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini


Suhu panas Semarang

Koordinator Informasi dan Observasi BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Giyarto membenarkan, suhu di Semarang belakangan memang terasa panas.

Namun, ia memastikan bahwa suhu panas di Semarang itu merupakan tanda beralihnya musim.

"Pada prinsipnya, memasuki proses perubahan dari pancaroba ke musim kemarau memang ada peningkatan suhu di wilayah kita. Secara klimatologis juga menjelaskan seperti itu," ungkapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (12/5/2024).

Giyarto menuturkan, Semarang terasa lebih panas karena faktor Heat Index yang meningkat.

Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor kelembaban udara. Akibatnya, suhu akan terasa lebih panas dari biasanya.

Baca juga: Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Heat Index merupakan indeks untuk mengukur panas yang dirasakan manusia ketika terpengaruh kelembapan dan suhu tinggi di suatu lingkungan.

Tubuh akan berkeringat saat kepanasan untuk mendinginkan diri. Sementara kelembapan yang tinggi mengurangi penguapan dan pendinginan tubuh, sehingga meningkatkan rasa tidak nyaman dan panas.

Sebaliknya, ketika kelembapan relatif rendah, tubuh lebih cepat berkeringat sehingga tubuh cepat dingin dan terasa lebih sejuk. 

Dia menambahkan, wilayah Semarang juga dipengaruhi oleh posisi semu Matahari yang saat ini berada pada lintang 10 derajat Belahan Bumi Utara (BBU).

"Tingkat pertumbuhan awan yang sangat kecil serta sudut datang sinar Matahari, beberapa hal tersebut yang menyebabkan temperatur menjadi lebih panas," imbuhnya.

Baca juga: Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Halaman:

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com