Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

Kompas.com - 19/05/2024, 16:35 WIB
Alinda Hardiantoro,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Insiden pesawat latih jatuh terjadi di Jalan BSD Grand Boulevard, tepatnya di seberang McDonalds Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/5/2024) sekitar pukul 14.30 WIB.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso menyatakan, kronologi dan penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Kendati demikian, pihaknya mengonfirmasi bahwa 3 awak pesawat meninggal dunia.

"(Korban) Yang meninggal berjumlah 3 orang," ujar dia, dikutip dari KompasTV, Minggu sore.

Ibnu menjelaskan, satu korban yang meninggal dunia sudah dibawa ke rumah sakit Kabupaten Tangerang, karena posisi jenazah korban berada di luar bangkai pesawat.

Sementara dua korban lainnya, masih dalam tahap evakuasi, karena kedua jenazah terjebak di dalam pesawat.

Ibnu menyampaikan, pihaknya telah mengantongi nama ketiga korban pesawat jatuh tersebut.

Namun, ia enggan membeberkannya karena masih menunggu proses evakuasi dan penyelidikan dari serta kepolisian.

Baca juga: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong, Tiga Orang Meninggal Dunia

Dua korban pesawat latih jatuh di BSD teridentifikasi

Ibnu mengatakan, 2 dari 3 korban telah teridentifikasi. Keduanya adalah pilot dan penumpang pesawat.

"Masih ada dua nama yang teridentifikasi. Satu atas nama Pulung Darmawan, yang kedua Mayor Purnawirawan Suwanda," terangnya, masih dari sumber yang sama.

Adapun satu korban belum teridentifikasi merupakan engineer pesawat.

Pesawat milik Indonesia Flying Club

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyampaikan bahwa pesawat yang jatuh di Tangerang Selatan merupakan Pesawat Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP.

"Pesawat itu milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbang Indonesia)," terang Adita, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/5/2024).

Ia mengatakan, pesawat itu membawa 3 penumpang, 1 pilot, 1 engineer, dan 1 penumpang.

Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan tim KNKT dan Inspektor Penerbangan dari Ditjen Perhubungan Udara serta Kepolisian setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com