Tanin dalam dalam teh dapat menyebabkan mual, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak dan saat perut kosong.
Hal itu karena tanin dapat mengiritasi jaringan pencernaan dan berpotensi menimbulkan gejala tidak nyaman seperti mual atau sakit perut.
Teh dapat ditambahkan sedikit susu atau sembari menikmati makanan lain untuk mengurangi iritasi pencernaan.
Kafein dapat menyebabkan rasa mulas dan memperburuk gejala refluks asam yang sudah ada sebelumnya, sehingga menyebabkan maaf.
Hal itu terjadi karena kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkongan dari lambung.
Jika sfingter kendur, memungkinkan isi lambung yang asam lebih mudah mengalir menuju kembali ke kerongkongan.
Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan produksi asam lambung yang memicu perut terasa nyeri.
Baca juga: Minum Teh Panas dan Mandi Air Hangat Sehabis Kehujanan, Kenali Manfaatnya
Minum teh terlalu banyak diketahui dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala lantaran kandungan kafeinnya.
Kafein akan mempersempit pembuluh darah di sekitar kepala. Jika pembuluh darah menyempit, asupan oksigen dan nutrisi ke kepala menjadi terhambat.
Jika sudang mengalami pusing, bisa menandakan seseorang terlalu banyak minum teh dan sebaiknya berhenti minum terlebih dahulu.
Kafein adalah stimulan pembentuk kebiasaan sehingga dapat menyebabkan ketergantungan pada seseorang.
Gejala jika seseorang bergantung dengan kafein seperti mudah lelah, sakit kepala, dan cepat marah atau sensitif.
Umumnya, gejala ketergantungan dimulai setelah tiga hari minum teh berlebih berturut-turut dengan tingkat keparahan yang meningkat dari waktu ke waktu.
Baca juga: 10 Manfaat Minum Teh pada Pagi Hari, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.