Salah satu wali murid yang lain yakni Ahyanto Setiadi mengatakan, tabungan anaknya yang belum dikembalikan senilai Rp 6.050.000.
Tabungan tersebut menurutnya merupakan tabungan anaknya selama 6 tahun di sekolah.
"Sekarang, uangnya mau digunakan untuk melanjutkan ke tingkat SMP, harusnya kami tidak pusing lagi. Tapi, karena sekarang tabungannya tidak keluar, itu bagaimana pihak sekolah?" ujar Ahyanto dikutip dari Kompas.com (16/6/2023).
Dia mengatakan, ia bersama orang tua murid lain sempat melakukan mediasi dengan pihak sekolah, namun masih harus menunggu uang dikembalikan para peminjam.
Kepala SD Neheri 2 Kondangjajar, Nakizu menyebut, tabungan siswa tersebut tidak hilang, namun berada di koperasi.
"Tapi, kondisi koperasinya sedang kolaps yang akibatnya tidak bisa langsung mengembalikan tabungan siswa," ujarnya.
Ia mengatakan kejadian ini tak hanya terjadi di SD Negeri 2 Kondangjajar, namun uang tabungan yang juga belum dikembalikan terjadi juga di SD Negeri 1 Cijulang dan SD di wilayah Korwil Cijulang.
Pihak sekolah menyebut sudah melakukan komunikasi dengan koperasi namun belum dapat jawaban.
Bupati Pangandaran, Jawa Barat, Jeje Wiradinata ikut turun tangan dengan adanya kasus tabungan siswa SD yang belum dikembalikan ini.
Dia berencana memanggil seluruh pihak terkait dalam kasus ini di antaranya pihak sekolah, koperasi, dan perwakilan orangtua siswa.
Undangan tersebut sudah disebar sejak Kamis (15/6/2023), kemudian pada Senin (19/6/2023) jam 10.000 akan ada rapat.
Ia mengatakan, Pemkab Pangandaran akan mengambil kesimpulan setelah mengadakan rapat dengan seluruh pihak terkait.
"Nanti setelah Senin, apakah membentuk tim atau membuat sistem ataupun apa agar tidak ada lagi tabungan macet di mana-mana," kata Jeje.
Baca juga: Sejarah SD Inpres yang Dibandingkan Jokowi dengan Pembangunan IKN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya