Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Memasuki Ambang Resesi, Apakah Berdampak pada Indonesia?

Kompas.com - 17/06/2023, 13:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Eropa memasuki ambang resesi teknis setelah Badan Statistik Uni Eropa (Eurostat) merevisi pertumbuhan ekonomi euro pada triwulan 1-2023.

Diberitakan Harian Kompas, Sabtu (10/6/2023), revisi itu menjadi terkontraksi 0,1 persen dari yang sebelumnya tumbuh di 0,1 persen.

Hal ini terjadi akibat kondisi perekonomian Jerman yang pada bulan lalu jatuh ke dalam resesi.

Baca juga: Saat Banyak Sekolah di Jepang Tutup akibat Resesi Seks...

Data laporan itu menunjukkan bahwa ekonomi di Eropa mengalami stagnasi selama dua kuartal berturut-turut.

Ekonom ING Bank, Charlotte de Montpellier memperkirakan, angka pertumbuhan ekonomi pada 2023 hanya mencapai 0,5 persen.

"Sejak musim semi, semua data buruk. Ekonomi Eropa berada dalam fase stagnasi dan mengalami kesulitan melewati musim dingin karena guncangan energi," kata dia.

Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Jepang Memilih untuk Tidak Punya Anak


Lantas, apakah resesi Eropa berdampak pada Indonesia?

Penjelasan ahli

Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, resesi Eropa berdampak kecil pada kondisi perekonomian Indonesia.

"Resesi Eropa (bagi perekonomian Indonesia) dampaknya kecil ya karena hubungan dagang, kemudian investasi dengan Eropa itu bagi Indonesia relatif kecil," terang Bhima, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (16/6/2023).

Sebaliknya, Bhima menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia justru lebih sensitif terhadap ekonomi China, Amerika Serikat, dan Jepang.

"Jadi 3 negara itu lebih berperan sehingga para pelaku usaha dan investor lebih banyak mencermati ya ketiga negara tadi dibandingkan dengan negara Eropa," tandasnya.

Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Wanita Enggan Menikah dan Punya Anak

Gedung-gedung bertingkat sebagai pusat perekonomian di Jakarta, Kamis (29/9/2022). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan sinyal resesi ekonomi global pada 2023. Ekonomi dunia akan masuk jurang resesi seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Gedung-gedung bertingkat sebagai pusat perekonomian di Jakarta, Kamis (29/9/2022). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan sinyal resesi ekonomi global pada 2023. Ekonomi dunia akan masuk jurang resesi seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, resesi Eropa tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

"Kontribusi Uni Eropa dari segi permintaan untuk impor ke Indonesia akan menurun sehingga dapat berdampak pada sumbangan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi kita. Tapi, hal ini tidak akan berdampak signifikan karena ekspor kita ke Eropa kurang dari 10 persen," ungkapnya, dikutip dari Harian Kompas.

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Jahen Fachrul Rezki.

Menurutnya, kondisi resesi itu tidak berdampak terlalu besar bagi Indonesia jika dilihat dari data ekspor Indonesia ke negara-negara anggoat Uni Eropa.

Halaman:

Terkini Lainnya

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com