KOMPAS.com - Pengamat transportasi sekaligus akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno menyebutkan, telah terjadi 1.782 kecelakaan di perlintasan sebidang sejak 2018-Mei 2023.
Dari jumlah tersebut, 87 persen kecelakaan terjadi di perlintasan tidak terjaga atau sebanyak 1.543 kejadian.
Kecelakaan di perlintasan sebidang menimbulkan 450 korban meninggal dunia, 418 luka berat, dan 410 luka ringan.
Adapun jenis kendaraan yang terlibat terdiri dari 727 kendaraan roda empat atau lebih dan 1.055 roda dua atau roda tiga.
"Kondisi perlintasan berbahaya, seperti perlintasan tanpa palang atau tidak terjaga, perlintasan dengan perpotongan tajam, perlintasan dengan kondisi aspal rusak, perlintasan yang tertutup bangunan, perlintasan setelah rel tikung, perlintasan curam," kata Djoko, kepada Kompas.com, Sabtu (17/6/2023).
Baca juga: LRT Jabodebek Menjadi Penting: Menambah Kapasitas Angkutan Umum, Otomatis Mengurangi Kemacetan
Dia pun membeberkan langkah atau tahapan penjagaan keselamatan di perlintasan sebidang. Apa saja?
1. Aturan di perlintasan sebidang
2. Pagar dan penghalang
3. Rambu dan rel peringatan
4. Palang pintu
5. Penjaga perlintasan
6. Sosialisasi kepada masyarakat
7. Penegakan hukum
8. Pemisahan lalu lintas
Baca juga: Ramai soal Argo Merbabu Baru Diluncurkan tetapi Gunakan Gerbong Jadul, Ini Kata KAI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.