Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang "Tragedi" Lebaran 2011, Saat Ketupat dan Opor Terpaksa Dihangatkan karena Hilal Tak Terlihat

Kompas.com - 18/04/2023, 13:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun, Indonesia bukan satu-satunya negara yang secara resmi menetapkan Idul Fitri pada 31 Agustus 2011.

Dilansir dari Kompas.com (31/8/2011), Islamic Crescent's Observation Project (ICOP) yang berpusat di Yordania merinci, ada beberapa negara yang menetapkan 1 Syawal 1432 H pada 31 Agustus 2011.

Mereka adalah Indonesia, Oman, Libya, dan Afrika Selatan.

Sementara yang menetapkan 1 Syawal pada 30 Agustus, yakni Aljazair, Bahrain, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Yaman, Nigeria, dan Malaysia.

Dari piranti lunak yang digunakan untuk menggambarkan peta penampakan hilal global, hilal memang tidak nampak di wilayah Indonesia dan sebagian besar wilayah Timur Tengah pada Senin (29/8/2011) petang.

Wilayah yang memungkinkan melihat hilal baik dengan menggunakan alat maupun mata telanjang pada hari itu, adalah Afrika bagian selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Direktur Rukyatul Hilal Indonesia (RHI) Mutoha Arkanuddin pun mengatakan, setiap negara memiliki cara sendiri-sendiri dalam menentukan awal bulan Hijriah.

Adapun metode umumnya sama seperti di Indonesia, menggunakan hisab (perhitungan) atau rukyat (pengamatan).

Namun, banyak pula negara yang menentukan Idul Fitri pada 30 Agustus 2011 mengacu kepada keputusan pemerintah Arab Saudi.

Negara yang mengikuti keputusan Arab Saudi ini, antara lain Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Yaman, Turki, Irak, Yordania, Palestina, Lebanon, dan Sudan.

Di Arab Saudi sendiri, penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah menggunakan rukyat. Sedangkan untuk bulan-bulan lain, menggunakan hisab.

Cara ini sama dengan yang digunakan di Indonesia lantaran rukyat pada ketiga bulan tersebut berhubungan dengan ibadah wajib dan Hari Raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com