Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang "Tragedi" Lebaran 2011, Saat Ketupat dan Opor Terpaksa Dihangatkan karena Hilal Tak Terlihat

Kompas.com - 18/04/2023, 13:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Penetapan tersebut berdasarkan sidang isbat 1 Syawal 1432 H yang digelar pada Senin (29/8/2011).

Kala itu, Ketua Badan Hisab Rukyat Kemenag Ahmad Jauhari mengatakan, hasil pemantauan di 96 lokasi dari Banda Aceh hingga Papua, sejumlah 30 lokasi melaporkan tidak melihat hilal atau Bulan baru.

Sementara itu, ada pula laporan melihat hilal di Jepara dan Cakung pada Senin pukul 17.56 waktu setempat.

Namun, Jauhari memaparkan, ijtima atau pertemuan akhir Bulan dan awal Bulan baru menjelang Syawal jatuh pada Senin, 29 Agustus atau 29 Ramadhan.

Dengan begitu, saat Matahari terbenam, posisi hilal berada di atas ufuk dengan ketinggian 0 derajat 8 menit sampai 1 derajat 53 menit.

Oleh karenanya, bulan Ramadhan pun digenapkan menjadi 30 hari (istikmal) dan 1 Syawal 1432 H jatuh pada Rabu, 31 Agustus 2011.

Di sisi lain, Ma'ruf Amin yang saat itu menjabat sebagai Ketua MUI mengatakan, Fatwa MUI mengharuskan penetapan bulan Hijriah menggunakan metode rukyat dan hisab.

Adapun mengenai laporan dari Jepara dan Cakung, Ma'ruf menyatakan bahwa laporan tersebut harus didukung dengan pengetahuan yang memadai.

"Kalau ahli hisab menyatakan tidak mungkin harus ditolak," tandasnya.

Beda penetapan dengan Muhammadiyah

Idul Fitri yang "mundur" menciptakan perbedaan penetapan dengan PP Muhammadiyah.

Sebelumnya, Muhammadiyah melalui maklumatnya telah memutuskan 1 Syawal jatuh pada Selasa, 30 Agustus 2011.

Sementara almanak PBNU berdasarkan hisab, menetapkan Hari Raya jatuh pada Rabu, 31 Agustus 2011.

Ketua Lajnah Falakiah PBNU Ghozali Masroeri mengatakan, pengamatan NU di beberapa titik juga tidak melihat hilal.

"Prediksi almanak NU, 1 Syawal jatuh pada Rabu 31 Agustus. Sedangkan laporan rukyatul hilal NU, 90 titik tidak berhasil," ujarnya.

Baca juga: Mengapa Penentuan Awal Ramadhan dan Lebaran Masih Sering Berbeda?

Bukan hanya Indonesia

Keputusan pemerintah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1432 H bukan hanya berbeda dengan Muhammadiyah, tetapi juga sejumlah negara Muslim lain.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com