Adapun struktur geologi di lokasi gerakan tanah sangat intensif, terdiri dari sesar normal berarah barat — timur yang terpotong oleh sesar mengiri yang berarah utara — selatan.
Peta perkiraan wilayah terjadinya gerakan tanah pada Februari 2023 menunjukkan bahwa lokasi bencana termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah Menengah-Tinggi.
Artinya, daerah tersebut mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah apabila dipicu oleh curah hujan yang tinggi, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Gerakan tanah lama dipastikan dapat aktif kembali.
Baca juga: Angin Dingin Gunung Washington Cetak Rekor Suhu Terendah, Disebut Lebih Dingin dari Mars
Berkaitan dengan bencana alam tersebut, Anjar mengimbau agar masyarakat yang beraktivitas di sekitar lokasi bencana, pengguna jalan, dan petugas yang sedang melakukan pembersihan material longsoran agar meningkatkan kewaspadaan terutama saat tau setelah hujan deras turun.
Selain itu, sembari melakukan pemberihan material longsor, masyarakat dapat menyediakan jalur alternatif selama proses pembersihan dilakukan agar akses warga masih dapat terhubung.
Pemeriksaan retakan di sekitar longsoran, serta di alur air perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada pembendungan yang berpotensi berkembang menjadi aliran bahan rombakan.
Masyarakat setempat juga dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah, BPBD setempat dalam penanganan banjir atau tanah longsor.
Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.