Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Kompas.com - 16/05/2024, 18:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang menampilkan pengendara sepeda motor di Sleman, DI Yogyakarta diduga mabuk dan memukul pelajar, viral di media sosial.

Insiden pemukulan tersebut terjadi di jalan Ringroad Barat, Jalan Siliwangi Bedog Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY. Tak berselang lama, pelaku berhasil ditangkap polisi. 

Video tersebut awalnya diunggah oleh akun Instagram @merapi_uncover pada Rabu (15/5/2024).

"Kiriman @tesyxxx_ hallo min, saya mau minta tolong bantu viralin orang bisa enggak ya. Jadi tadi kronologi nya pukul 06.46 di ringroad barat pas pedotan bedog saya baru mau berangkat sekolah sama temen saya terus tiba tiba ada orang mabuk mukul temen saya sampai 3x, waktu saya berhenti di pinggir jalan malah orangnya puter balik nyamperin sambil mau mukul lagi. Disitu kita gak nyenggol dia atau nyentuh dia tapi dia tiba tiba mukul temen saya. Minta bantuan nya ya min buat bantu viralin agar orangnya ketemu," tulis unggahan tersebut. 

Dalam video tersebut, tampak seorang pria mengendarai motor berwarna abu-abu terdengar mengancam seseorang yang memvideonya. 

Hingga Kamis (16/5/2024), unggahan tersebut sudah mendapat 27.277 likes dan ribuan komentar warganet.

Baca juga: Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Merapi Uncover (@merapi_uncover)

Baca juga: Video Viral Pengemis Lansia di Kulonprogo Pukul Mobil yang Tak Beri Uang, Aksinya Disebut Bukan yang Pertama

Penjelasan polisi

Kasi Humas Polres Sleman Iptu Lindawati Wulandari mengonfirmasi insiden pemukulan seperti yang disebutkan dalam video tersebut. 

Pihaknya mengatakan, kurang dari 24 jam, pelaku pemukulan yang diketahui pria berinisial MN (28) berhasil ditangkap oleh polisi. 

Pelaku MN warga Sidoarum, Godean, Sleman ditangkap Unit Reskrim Polsek Gamping pada Rabu (15/5/2024), pukul 15.00 WIB di wilayah Bantul, DIY.

“Telah diamankan pelaku penganiayaan terhadap anak di TKP penggal Jalan Siliwangi, Bedog Trihanggo, Gamping, Sleman, waktu kejadian hari Rabu, 15 Mei 2024 pukul 06.40 WIB,” ujar Linda saat dihubungi Kompas.com. 

Kronologi kejadian

Kejadian pemukulan bermula saat korban hendak berangkat sekolah dan akan menyeberang ringroad Jalan Siliwangi untuk putar balik.

Namun MN yang melintas di tempat kejadian tiba-tiba memukul korban.

Kapolsek Gamping, Sleman, AKP Louis Stefanus Gregory menerangkan, motif MN melakukan pemukulan diduga karena kesalahpahaman karena merasa ditegur oleh korban. 

Setelah kejadian, korban segera melapor ke polisi untuk segera ditindaklanjuti. Kemudian pada sorenya, MN berhasil ditangkap polisi. 

MN mengaku memukul korban menggunakan tangan kosong yang mengenai bagian wajah korban.

Sementara itu pihaknya membantah informasi yang menyebutkan jika pelaku saat melakukan pemukulan dalam pengaruh minuman keras. 

"Untuk di bawah pengaruh alkohol (mabuk), tidak ditemukan adanya indikasi tersebut," tuturnya.

Baca juga: Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com