Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Gunung di Kupang Disebut Bergeser, Ini Penjelasan PVMBG

Kompas.com - 21/02/2023, 17:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Penjelasan PVMBG

Penyelidik Bumi dari kelompok keahlian gerakan tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Anjar Heriwaseso tidak membenarkan adanya fenomena gunung berpindah seperti yang disebutkan di video itu tersebut.

"Itu fenomena longsoran," ucapnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (20/2/2023) sore.

Fenomena itu terjadi di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT pada Jumat (17/2/2023) malam.

Akibat longsoran ini, ruas jalan di desa tersebut tertimbun sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan.

Baca juga: Hujan Abu Landa 3 Desa di Boyolali, Ini Update Kondisi Gunung Merapi Hari Ini

Penyebab longsoran

Menurut Anjar, fenomena longosoran itu disebabkan oleh aktivitas gerakan tanah.

Berdasarkan informasi dari Balai Jalan dan Jembatan serta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, dijelaskan bahwa gerakan tanah terjadi di Jalan Nasional Trans Timor KM 73 Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT.

Secara geografis lokasi itu berada pada koordinat 124,0888400 BT dan 9,981429 0 LS.

Adapun gerakan tanah itu termasuk jenis longsoran bahan rombakan pada daerah tekuk lereng di bagian selatan jalan nasional.

Terdapat beberapa faktor yang diperkirakan memicu terjadinya bencana ini, di antaranya:

  1. Kemiringan lereng yang terjal di sekitar lokasi gerakan tanah
  2. Pengaruh struktur geologi yang intensif, membuat batuan di daerah ini memiliki banyak bidang lemah (kekar, rekahan)
  3. Kondisi batuan yang terdiri dari jenis batuan sedimen (batupasir, batulempung, tuff, marl/napal, kalsilutit)
  4. Adanya morfologi longsoran lama yang menunjukkan indikasi gerakan tanah lama yang aktif kembali
  5. Curah hujan tinggi sebagai pemicu gerakan tanah (info dari media sosial).

Baca juga: Ramai soal Pulau Baru di Tanibar, Berikut Pulau yang Muncul Setelah Gempa

Kondisi daerah bencana

Masih mengacu pada hasil laporan BPBD Kupang, daerah bencana tersebut secara umum berada di lembah besar yang dibatasi perbukitan dengan kemiringan lereng agak curam sampai curam.

Daerah bencana berada pada elevasi sekitar 150 meter di atas permukaan laut.

Selain itu, menurut peta geologi lembar Kupang-Atambua, Timor (Suwitodirjo dan Tjokrosapoetro, 1996), lokasi bencana tersusun oleh batuan dari Kompleks Bobonaro, Formasi Batuputih dan Formasi Noele.

Kompleks Bobonaro terdiri dari fragmen ukuran boulder, matrik lempung berkandungan Foraminifera.

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi, Status Waspada, Berikut Ini Sejarah Letusannya

Sementara formasi Batuputih terdiri dari kalsilutit, tuff, sedikit marl dan batu gamping Arenit.

Formasi ini menjemari dengan Formasi Noele yang terdiri dari perselingan mari dan batupasir, konglomerat, dan tuf.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com