Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lansia Jatuh di Peron Stasiun Tebet dan Tanggapan KCI

Kompas.com - 26/01/2023, 06:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Utas seorang pengguna Twitter bernama @ariffebriyanto yang menceritakan ayahnya jatuh di peron Stasiun Tebet viral di media sosial, Selasa (24/1/2023).

Dalam twit itu, pengunggah mengatakan bahwa ayahnya yang berusia 67 tahun kesulitan saat hendak naik kereta karena peron yang posisinya lebih rendah dibandingkan tinggi kereta.

"Innalillahi, Bapak saya terjatuh di peron Stasiun Tebet saat hendak naik kereta KA 4324 hari Selasa 24 Jan 2023 pukul 18.17 tujuan Bogor," tulis pengunggah.

"Bapak saya lansia usia 67 tahun, tidak kuat saat naik ke kereta karena peron sangat rendah dibanding kereta. Mohon diperbaiki ketinggiannya," imbuh dia.

Cuitan itu sengaja ditujukannya kepada PT Kereta Commuter Indonesia selaku pengelola KRL.

Pengunggah juga mengeluhkan pembangunan fasilitas di Stasiun KRL yang menurutnya tidak ramah bagi lansia dan difabel.

"Saya minta tolong dibantu agar semua stasiun ramah lansia dan difabel. Bapak saya sedang menjalani pengobatan Kanker Paru Stadium IVA di RS MRCCC Siloam Semanggi sejak Apr 2022. Berbulan bulan bapak saya selalu naik taksi online dari Bogor ke Jakarta," ucapnya dalam twit yang berbeda.

Baca juga: Alami Konstraksi Saat Perjalanan, Penumpang KRL Melahirkan di Stasiun Tanah Abang


Kronologi kejadian

Saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (25/1/2023), Arif Febriyanto, pemilik akun @ariffebriyanto menceritakan kronologi ayahnya yang terjatuh di peron Stasiun Tebet pada Selasa (24/1/2023) pukul 18.17.

Saat itu, ayahnya yang sudah berusia 67 tahun hendak naik kereta KA 4324 tujuan Bogor.

Menurut Arif, ayahnya sempat kesulitan naik kereta lantaran ketinggian peron dan kereta yang jaraknya terlalu jauh.

"Jarak antara peron dan kereta hampir sepinggang dari bawah," kata Arif.

"Padahal di bawah peron Stasiun Tebet di area tengah adalah sungai atau saluran air yang cukup lebar," imbuh dia.

Arif khawatir jika insiden yang sama akan menimpa penumpang lain dan mengakibatkan penumpang masuk ke sungai.

Akibat insiden tersebut, Arif mengatakan bahwa ayahnya mengalami keluhan sakit di bagian kaki dan badan.

"Kaki sakit dan badan sakit semua karena tulang kaki tertekuk bodi kereta," ungkapnya.

Baca juga: Jarak Celah Peron KRL Jadi Sorotan Usai Insiden Penumpang Jatuh, Ini Tanggapan KCI

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com