Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Lansia Jatuh di Peron Stasiun Tebet dan Tanggapan KCI

KOMPAS.com - Utas seorang pengguna Twitter bernama @ariffebriyanto yang menceritakan ayahnya jatuh di peron Stasiun Tebet viral di media sosial, Selasa (24/1/2023).

Dalam twit itu, pengunggah mengatakan bahwa ayahnya yang berusia 67 tahun kesulitan saat hendak naik kereta karena peron yang posisinya lebih rendah dibandingkan tinggi kereta.

"Innalillahi, Bapak saya terjatuh di peron Stasiun Tebet saat hendak naik kereta KA 4324 hari Selasa 24 Jan 2023 pukul 18.17 tujuan Bogor," tulis pengunggah.

"Bapak saya lansia usia 67 tahun, tidak kuat saat naik ke kereta karena peron sangat rendah dibanding kereta. Mohon diperbaiki ketinggiannya," imbuh dia.

Cuitan itu sengaja ditujukannya kepada PT Kereta Commuter Indonesia selaku pengelola KRL.

Pengunggah juga mengeluhkan pembangunan fasilitas di Stasiun KRL yang menurutnya tidak ramah bagi lansia dan difabel.

"Saya minta tolong dibantu agar semua stasiun ramah lansia dan difabel. Bapak saya sedang menjalani pengobatan Kanker Paru Stadium IVA di RS MRCCC Siloam Semanggi sejak Apr 2022. Berbulan bulan bapak saya selalu naik taksi online dari Bogor ke Jakarta," ucapnya dalam twit yang berbeda.

Kronologi kejadian

Saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (25/1/2023), Arif Febriyanto, pemilik akun @ariffebriyanto menceritakan kronologi ayahnya yang terjatuh di peron Stasiun Tebet pada Selasa (24/1/2023) pukul 18.17.

Saat itu, ayahnya yang sudah berusia 67 tahun hendak naik kereta KA 4324 tujuan Bogor.

Menurut Arif, ayahnya sempat kesulitan naik kereta lantaran ketinggian peron dan kereta yang jaraknya terlalu jauh.

"Jarak antara peron dan kereta hampir sepinggang dari bawah," kata Arif.

"Padahal di bawah peron Stasiun Tebet di area tengah adalah sungai atau saluran air yang cukup lebar," imbuh dia.

Arif khawatir jika insiden yang sama akan menimpa penumpang lain dan mengakibatkan penumpang masuk ke sungai.

Akibat insiden tersebut, Arif mengatakan bahwa ayahnya mengalami keluhan sakit di bagian kaki dan badan.

"Kaki sakit dan badan sakit semua karena tulang kaki tertekuk bodi kereta," ungkapnya.

Sedang menjalani pengobatan kanker

Selain sudah lansia, Arif bercerita bahwa ayahnya merupakan pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker di MRCCC Siloam Semanggi sejak April 2022. Selama masa pengobatan itu, ayahnya harus naik taksi online dari Bogor ke Jakarta.

"Sebagai pasien yang menjalani pengobatan kanker, hari ini adalah hari bahagia karena selama ini bapak saya harus pakai kursi roda," tutur Arif.

Sebelum insiden terjadi, ayah Arif meminta agar dirinya diantar menggunakan KRL.

"Kenapa enggak naik taksi online lagi? Ini atas permintaan Bapak saya yang kangen naik KRL," tutur Arif.

Arif berkata, hari itu ayahnya sangat bahagia karena bisa kembali beraktivitas tanpa bantuan kursi roda. Bahkan, sang ayah mampu berjalan dari ujung utara sampai tengah peron Stasiun Tebet.

"Bapak saya begitu senang naik KRL meskipun padat penumpang," kata Arif.

Minta peron ditinggikan

Saat kejadian, Arif mengatakan bahwa dirinya tidak meminta tolong kepada petugas kereta.

"Saya sudah terlalu sering meminta tolong ke petugas sampai lupa jumlahnya. Namun kali ini saya lupa meminta bantuan petugas," terangnya.

Namun, melalui cuitannya di Twitter, Arif mengaku sudah mengadukan keluhan dan kritiknya ke KAI 121 dan disarankan meminta bantuan petugas.

Dalam kritiknya sebagai penumpang KRL, Arif meminta agar pengelola KRL mengevaluasi kondisi stasiun, terutama ketinggian peron.

"Evaluasi berkala ketika batu balas di bawah rel ditinggikan maka peron juga harus ditinggikan," kata Arif.

"Di Stasiun Tebet dahulu tidak setinggi itu, karena sering banjir maka batu balas ditambah berkala tetapi peron tidak pernah disesuaikan," imbuhnya.

Penjelasan KCI

Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapatkan laporan terkait insiden lansia terjatuh di peron Stasiun Tebet.

"Tidak ada laporan terkait kejadian tersebut kepada petugas kami," ujarnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

Terkait perbedaan tinggi dan celah peron tunggu pengguna dengan pintu commuterline, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang.

Leza mengaku, perbedaan tinggi dan celah peron tersebut sudah menjadi perhatian khusus KAI Commuter sebagai operator commuterline.

"Beberapa waktu lalu di Stasiun Kampungbandan yang sebagai stasiun transit, KAI Commuter menambahkan bancik di peron 5 dan 6 stasiun untuk membantu naik dan turun pengguna KRL," ucapnya.

Hingga saat ini progres pekerjaan bancik masih dilakukan di Stasiun Tenjo, Stasiun Kemayoran, dan Stasiun Pasar Senen.

Selain penambahan bancik di beberapa lokasi, KAI Commuter juga memprogramkan peninggian peron pada stasiun Lintas Serpong, Stasiun Kebayoran, Stasiun Cisauk, Peron 1 Stasiun Kampung Bandan, dan Stasiun Jambu Baru.

"Peninggian peron ini juga pararel dengan penambahan balas atau batu kricak di jalur rel," terang Leza.

Penambahan balas mengakibatkan jalur rel mengalami peninggian. Namun penambahan balas ini dilakukan untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta dan memastikan batas tinggi aman antara jalur rel dan kabel Listrik Aliran Atas (LAA) sesuai.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/26/063000565/kronologi-lansia-jatuh-di-peron-stasiun-tebet-dan-tanggapan-kci

Terkini Lainnya

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke