Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Kompas.com - 24/05/2024, 06:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu tipe seseorang ketika makan adalah menyantapnya secara lahap dan cepat.

Meski bisa menyingkat waktu, makan cepat ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Sebab, makan terlalu cepat tak hanya menyebabkan gangguan pencernaan dan ketidaknyamanan sementara, tetapi juga masalah kesehatan jangka panjang.

Dikutip dari Healthline, diperlukan waktu hingga 20 menit bagi otak untuk menyadari bahwa Anda sudah kenyang.

Karena itu, saat makan dengan cepat, Anda akan lebih mudah untuk makan lebih banyak dari yang sebenarnya dibutuhkan tubuh.

Seiring waktu, asupan kalori berlebih bisa menyebabkan penambahan berat badan.

Baca juga: 5 Efek Samping Minum Kopi Setelah Makan yang Jarang Diketahui

Lebih berisiko obesitas dan diabetes

Sebuah penelitian pada anak-anak menemukan, 60 persen dari mereka yang makan dengan cepat juga makan berlebihan.

Anak-anak yang makan cepat juga 3 kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan.

Sementara, tinjauan terhadap 23 penelitian menemukan bahwa orang yang makan cepat kira-kira dua kali lebih mungkin mengalami obesitas, dibandingkan dengan orang yang makan lambat.

Makan cepat tidak hanya meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas, tetapi juga terkait dengan masalah kesehatan lainnya, termasuk diabetes.

Baca juga: Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang makan cepat memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar terkena penyakit ini dibandingkan dengan mereka yang makan dengan lambat

“Kita mempunyai efek akut dari makan dengan cepa, yaitu gula darah meningkat lebih banyak atau makan berlebihan lebih sering," pendiri Alissa Rumsey Nutrition and Wellness dan penulis Unapologetic Eating Alissa Rumsey, dikutip dari Very Well Health.

"Kemudian kita mendapatkan efek kronis jika kita makan dengan sangat cepat, resistensi insulin kita cenderung memburuk dan risiko diabetes," sambungnya.

Meskipun beberapa peneliti telah mengaitkan makan cepat dengan peningkatan risiko penyakit, tidak ada bukti bahwa hal itu secara langsung menyebabkan diabetes.

Menurutnya, perkembangan diabetes dipengaruhi oleh banyak faktor, banyak di antaranya berada di luar kendali manusia.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com