Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Fenugreek Jadi ASI Booster, Benarkah Memiliki Efek Samping?

Kompas.com - 25/01/2023, 07:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Penjelasan dokter

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania menyebutkan, fenugreek atau kelabat biasa digunakan sebagai rempah atau bumbu masak kari khas India dan Timur Tengah.

Inggrid menyebutkan, fenugreek diyakini selain sebagai booster ASI juga bisa digunakan untuk penurun gula darah.

Menurutnya penggunaan fenugreek masih aman untuk ASI booster asalkan penggunaannya secara wajar atau tak berlebihan.

"Kalau ekstraknya dikonsumsi berlebihan di atas 5 gram per hari efek sampingnya kembung, nyeri perut, diare, dan keringat serta urin berbau seperti maple syrup," kata Inggrid.

Bau khas yang bisa timbul tersebut menurutnya disebabkan oleh senyawa derivat pirazin serta sotolon yang terkandung dalam fenugreek. 

Ia menambahkan, selain memastikan dosis tak berlebihan, pertimbangan selanjutnya untuk pemakaian fenugreek untuk ASI booster adalah alergi. 

"Pertimbangkan ada alergi atau tidak. Alergi terhadap kacang biasanya alergi terhadap kelabat juga," kata dia.

Konsultasikan dengan dokter

Sementara itu, dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta, Kurniawan Satria Denta mengatakan, secara umum penggunaan fenugreek untuk ASI booster aman digunakan.

Namun dia juga mengingatkan, sebaiknya penggunaan ASI booster termasuk fenugreek dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

"Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum konsumsi asi booster, agar bisa disesuaikan dengan kondisi ibu dan bisa dipantau juga efeknya," kata Denta saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/1/2023).

Ia mengatakan, konsultasi kepada dokter sebelum penggunaan ASI booster juga berlaku untuk semua jenis ASI booster tak hanya fenugreek.

Denta menyebut, efek samping bagi bayi yang paling sering dilaporkan saat ibu menggunakan ASI booster adalah adanya perut kembung, bayi rewel, dan sebagainya.

Baca juga: Cara Menyimpan dan Menyajikan ASI Perah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com