Mengenal Tradisi "Ladies First" di TNI AL, Bagaimana Praktiknya?

KOMPAS.com - Istilah ladies first menggambarkan salah satu karakteristik dan tata krama masyarakat barat.

Istilah ini juga menjadi tradisi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Lantas, bagaimana praktik dari tradisi ladies first di lingkungan TNI AL?

Baca juga: Mengenal Tradisi Minum Kopi TNI AL, Sudah Ada sejak Mengoperasikan KRI

Tradisi ladies first di TNI AL

Dilansir dari buku "Tradisi TNI Angkatan Laut" yang diterbitkan oleh Dinas Perawatan Personel TNI AL 2020, istilah ladies first sudah menjadi tradisi yang dilaksanakan turun temurun.

Tradisi ladies first diwariskan menjadi karakter setiap prajurit TNI AL.

Dalam etika perwira, tradisi ladies first juga diturunkan kepada generasi penerus untuk menjadi kebiasaan yang baik dan mulia.

Implementasi ladies first banyak diterapkan di dalam tata kehidupan prajurit TNI AL, baik di kantor, masyarakat, maupun lingkup keluarga.

Di dalam tata perilaku anggota TNI, hal seperti ini termaktub dalam "Delapan Wajib TNI".

Baca juga: TNI AU Buka Penerimaan Bintara Prajurit Karier 2023, Simak Syaratnya!

Praktik dari ladies first

Sebagai contoh, misalnya ketika seorang laki-laki sedang antre dan di belakangnya ada seorang perempuan. Maka, laki-laki itu sepatutnya memberi kesempatan kepada perempuan untuk dapat mendahului.

Begitu juga saat keluar dari kendaraan atau turun dari tangga kapal.

Laki-laki harus berinisiatif turun terlebih dulu dan memandu perempuan yang bersama dia saat turun dari kendaraan atau tangga kapal tersebut.

Semua kegiatan itu bersifat mengutamakan pihak perempuan.

Selain itu, mengamankan atau menjamin keamanan perempuan atau hal-hal yang berkaitan dengan menghargai dan mendahulukan perempuan pada semua hal terkait dengan kegiatan, perilaku, dan karakteristiknya dinamakan ladies first.

Baca juga: Mengenal Tradisi Mengucap Kata Mohon Izin di TNI AL