Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pedang Kehormatan TNI AL, Berikut Ciri-ciri Khususnya

Kompas.com - 04/01/2023, 18:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pedang kehormatan pada TNI AL telah menjadi tradisi sebagai milik dan kelengkapan seorang perwira sejak 1956.

Pedang yang diberikan kepada para perwira TNI AL merupakan lambang kehormatan dan kebanggaan pribadi.

Pedang ini berstatus sebagai "pusaka" dan digunakan dalam upacara-upacara resmi serta parade-parade.

Secara fisik, ada ciri-ciri khusus pada pedang untuk perwira TNI AL, yaitu bentuk, ukuran, riasan, dan kelengkapan pedang.

Baca juga: Mengenal Tradisi Mengucap Kata Mohon Izin di TNI AL


Baca juga:

Ciri pedang kehormatan TNI AL

Pedang perwira TNI AL terdiri atas bilah pedang yang terbagi menjadi bagian pegangan, pelindung tangan, bilah/mata pedang, sarung pedang, ikat pinggang, dan tali/ban gantungan.

Dilansir dari buku "Tradisi TNI Angkatan Laut" yang diterbitkan oleh Dinas Perawatan Personel TNI AL 2020, berikut selengkapnya soal pedang kehormatan TNI AL:

1. Pegangan pedang

Pegangan pedang berbentuk kepala burung garuda, bulu-bulu belakang leher kepala garuda akan menutupi pegangan pedang.

Sementara itu, lidah garuda yang menjulur akan dihubungkan dengan pelindung tangan.

2. Pelindung tangan

Pelindung tangan sebagai pembatas pegangan dengan bilah pedang. Bagian ini berbentuk perisai, yang dilengkapi tali.

Pada perisai diberi ukiran timbul padi dan bunga kapas, serta jangkar bagian atas perisai dihubungkan dengan lidah garuda.

3. Bilah atau mata pedang

Bagian utama pedang ini berbentuk pipih dan mengecil bagian ujungnya.

Terdapat ukiran hiasan jangkar padi, bunga kapas lambang TNI AL, serta tulisan Jalesveva Jayamahe.

Baca juga:

4. Sarung pedang dan ikat pinggang

Kedua bagian ini merupakan kelengkapan pedang.

Adapun bentuk sarung pedang sesuai mata pedang, terbuat dari logam dilapisi kulit hitam, pada bagian bawah atau ujung dihiasi dengan lukisan timbul cakar burung garuda dari kuningan.

Sementara, ikat pinggang terbuat dari kulit yang dibungkus kain warna hitam bergaris benang emas dan dilengkapi dengan kepala sabuk atau timangan dari kuningan serta kaitan/cantolan untuk sarung pedang.

5. Jumbai pedang

Bagian ini terpisah dari tubuh pedang dan sarungnya.

Jumbai pedang terbuat dari untaian benang yang dipintal menjadi tali-tali hias bercorak dan berwarna keemasan serta merah.

Jumbai pedang yang diikatkan di bagian kepala atau pegangan pedang menjadi pembeda pedang bagi perwira TNI AL dengan pedang serupa yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com