KOMPAS.com - Setiap prajurit TNI AL diberikan pangkat sesuai dengan keabsahan wewenang dan tanggung jawab dalam hierarki keprajuritan dalam organisasi kemiliteran.
Sekadar diketahui, kepangkatan di TNI AL disusun dengan keselarasan jenjang pangkat militer mulai dari perwira, bintara, hingga tamtama.
Sebutan pangkat dalam panggilan di lingkungan TNI AL mengandung makna penghormatan dan penghargaan kepada atasan atau bawahan.
Baca juga: Mengenal Tradisi Mengucap Kata Mohon Izin di TNI AL
Baca juga: Mengenal Pedang Kehormatan TNI AL, Berikut Ciri-ciri Khususnya
Dilansir dari buku "Tradisi TNI Angkatan Laut" terbitan Dinas Perawatan Personel TNI AL 2020, sebutan pangkat sebagai "nama panggilan" menjadi kekhususan tersendiri di lingkungan TNI AL.
Dituliskan bahwa salah satu yang menjadi khas di TNI AL pada masa lalu adalah penyebutan atau pemanggilan perwira menengah berpangkat letnan kolonel dengan sebutan Overstee.
Atau, seorang laksamana (bintang satu hingga bintang empat) dengan panggilan Commodore.
Kata-kata tersebut berasal dari bahasa Belanda yang sempat diadopsi dalam dinas resmi TNI AL.
Penyebutan pangkat kepada prajurit dalam kedinasan sehari-hari merupakan wujud dari Trisila TNI AL yang bermakna disiplin, hierarki, dan kehormatan militer.
Setiap prajurit TNI AL akan bangga dengan menyebut pangkat bila dipanggil atasan, senior, dan rekan kerjanya.
Bukan tanpa alasan, untuk mendapat pangkat tersebut para prajurit telah menempuh pendidikan dengan keringat dan air mata.
Baca juga: Viral, Unggahan Mobil SUV Berpelat Nomor TNI Parkir Sembarangan, Ini Respons Kapuspen