Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Kompas.com - 01/05/2024, 13:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - PT Pertamina Patra Niaga resmi mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk Mei 2024.

Meski terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan konflik di Timur Tengah, harga BBM untuk Mei tidak mengalami kenaikan.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, keputusan ini mengacu pada beberapa aspek, antara lain Keputusan menteri (Kepmen) ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM nonsubsidi.

Lantas, apa alasan Pertamina tak menaikkan harga BBM pada Mei?

Baca juga: Tangki Kendaraan Disebut Perlu Dikuras Rutin Apa Pun Jenis BBM-nya, Ini Kata Ahli


Alasan harga BBM Pertmina tetap pada Mei 2024

Dalam aturan tersebut, Irto menjelaskan, formulasi harga BBM di antaranya dipengaruhi oleh nilai tukar dollar AS dan MOPS.

“Penyesuaian harga BBM non subsidi memang mengacu pada regulasi. Namun, pada kondisi saat ini kami mendukung upaya Pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian," terang Irto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/5/2024).

Berikut rincian daftar harga BBM Pertamina Mei 2024:

  • Pertamax Rp 12.950/liter
  • Pertamax Green 95 Rp 13.900/liter
  • Pertamax Turbo Rp 14.400/liter
  • Dexlite Rp 14.550/liter
  • Pertamina Dex Rp 15.100/liter.

Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Kebakaran Honda Civic LX di SPBU Wonogiri

Harga BBM tidak naik hingga Juni 2024

Sebelum Pertamina mengumumkan harga BBM yang berlaku untuk Mei 2024, pemerintah terlebih dahulu memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi hingga Juni 2024.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/02/2024).

"Tadi diputuskan dalam sidang kabinet paripurna, tidak ada kenaikan listrik , tidak ada kenaikan BBM sampai dengan juni, baik itu subsidi dan non subsidi," ujar Airlangga dikutip dari Kompas.com (1/3/2024).

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah perlu memberikan anggaran tambahan kepada Pertamina karena harga BBM tidak mengalami kenaikan.

Baca juga: Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Anggaran tambahan berasal dari Sisa Lebih Anggaran (SAL) dan juga pelebaran defisit APBN 2024.

"Itu akan membutuhkan additional anggaran untuk Pertamina maupun PLN. Itu akan diambil dari sisa SAL atau pelebaran defisit anggaran di 2024," ungkap dia.

Menurut dia, tambahan anggaran untuk Pertamina akan memengaruhi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Defisit APBN dapat melebar sebesar 2,3-2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini melampaui kesepakatan awal defisit APBN 2024 sebesar 2,29 persen dari PDB.

"Jadi itu 2,3-2,8 persen. Tahun depan pun dalam kerangka yang sama 2,4-2,8 persen, jadi realistis," tuturnya.

Untuk mengetahui rincian harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024 dapat dilihat melalui link di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Tren
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com