Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ungkap Wilayah DIY yang Berpotensi Alami Kekeringan Mei 2024, di Mana Saja?

Kompas.com - 18/05/2024, 14:31 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada pertengahan-akhir Mei 2024.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas, mengatakan bahwa kekeringan Yogyakarta dipicu oleh datangnya musim kemarau.

Ia menjelaskan, puncak musim kemarau di DIY sebagian besar akan terjadi pada Juli 2024.

Namun, potensi kekeringan di DIY tidak begitu dipengaruhi oleh El Nino karena fenomena ini sudah meluruh ke kondisi netral atau normal pada Mei 2024.

El Nino adalah fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur yang menyebabkan Indonesia dalam kondisi kering dan curah hujan berkurang.

“Tetapi dampak masuk musim kemarau yang kita rasakan sudah semakin menuju kering,” kata Reni saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/5/2024).

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Wilayah DIY yang berpotensi alami kekeringan

Reni menerangkan, beberapa wilayah DIY akan mengalami hari tanpa hujan secara berturut-turut pada Mei 2024 berdasarkan hasil monitoring BMKG pada Jumat (10/5/2024).

Untuk diketahui, hari tanpa hujan adalah hari dengan curah hujan kurang dari 1 milimeter per hari.

Dari hasil monitoring BMKG, beberapa wilayah di DIY akan mengalami hari tanpa hujan dengan rentang waktu berbeda-beda, antara 1-5 hari, 6-10 hari, dan 11-20 hari.

Reni menjelaskan bahwa wilayah DIY yang berpotensi kekeringan adalah daerah yang mengalami hari tanpa hujan selama 11-20 hari atau lebih dari waktu ini.

Berikut wilayah DIY yang berpotensi mengalami kekeringan pada Mei 2024:

1. Kabupaten Kulon Progo

  • Kokap
  • Panjatan
  • Galur
  • Wates
  • Temon
  • Sentolo
  • Pengasih.

Baca juga: 6 Daerah Rawan Kekeringan di Indonesia Saat Musim Kemarau 2024, Ada Jawa dan Bali

2. Kabupaten Bantul

  • Kretek
  • Sanden
  • Pundong
  • Imogiri
  • Srandakan
  • Jetis
  • Bantul
  • Pleret
  • Blambanglipuro
  • kasihan
  • Dlingo
  • Banguntapan
  • Pandak
  • Pleret
  • Sewon
  • Pajangan.

Baca juga: UPDATE Kekeringan di Sungai Amazon, Apa yang Terjadi?

3. Kabupaten Gunungkidul

  • Playen
  • Purwosari
  • Paliyan
  • Nglipar
  • Girisubo
  • Ngawen
  • Panggang
  • Tanjungsari
  • Tepus
  • Gedangsari
  • Semin
  • Ponjong
  • Semanu
  • Patuk
  • Karangmojo.

4. Kota Yogyakarta

  • Umbulharjo.

5. Kabupaten Sleman

  • Prambanan
  • Depok
  • Gamping
  • Pakem
  • Cangkringan
  • Berbah
  • Turi
  • Sleman
  • Ngaglik
  • Ngemplak
  • Mlati.

Baca juga: Kenapa Pagi Hari Terasa Dingin Saat Indonesia Dilanda Suhu Panas? Ini Kata BMKG

Imbauan BMKG

Terkait potensi kekeringan yang terjadi di DIY pada Mei 2024, Reni meminta masyarakat untuk waspada karena hal ini dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Tak hanya itu, kekeringan juga dapat menyebabkan kekurangan air bersih dan dehidrasi atau kekurangan cairan.

“Petani diimbau menyesuaikan pola tanam. Namun, yang perlu menjadi perhatian pula bahwa pada bulan Agustus tanda-tanda La Nina akan muncul dan memengaruhi iklim di DIY,” pungkas Reni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com