Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Fenugreek Jadi ASI Booster, Benarkah Memiliki Efek Samping?

Kompas.com - 25/01/2023, 07:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai fenugreek atau kelabat yang diyakini melancarkan air susu ibu atau ASI booster, ramai di media sosial. 

Sejumlah pihak menyebut bahwa fenugreek dinilai mujarab untuk melancarkan ASI atau jadi ASI booster. 

Namun ada pula warganet yang mengingatkan agar hati-hati terhadap kandungan fenugreek. Disebutkan, fenugreek dilarang di sejumlah negara karena memiliki sejumlah efek samping.

Benarkah fenugreek memiliki efek samping atau berbahaya untuk ASI booster? 

Baca juga: 6 Manfaat Daun Katuk, Tingkatkan Volume ASI hingga Sperma

Apa itu Fenugreek?

Dikutip dari Healthline, fenugreek merupakan tanaman yang memiliki nama ilmiah Trigonella foenum-graecum. Tanaman ini tumbuh dengan tinggi sekitar 60 cm hingga 90 cm.

Fenugreek memiliki bunga putih kceil dan setiap daun hijaunya terbagi menjadi tiga daun kecil dan kerap dipakai untuk penambah rasa pada sirup maple buatan, dan bijinya dipakai dalam kari.

Sebuah studi yang dilakukan pada 25 ibu menyusi menunjukkan bahwa fenugreek tak menimbulkan efek samping saat dikonsumsi. Dari penelitian yang dilakukan tahun 2019 juga dilaporkan bahwa fenugreek aman untuk bayi

Fenugreek juga masuk dalam daftar Generally Recognized as Safe (GRAS) Food and Drug Administration (FDA) dan menunjukkan fenugreek cenderung aman untuk dikonsumsi.

LactMed, yang mencatat mengenai info obat berkaitan dengan laktasi mengatakan, sebagian besar fenugreek ditoleransi dengan baik.

Efek samping

Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin bisa terjadi saat mengonsumsi fenugreek, di antaranya:

  • Muntah
  • Mual
  • Kembung
  • Diare
  • Urin berbau seperti maple.

Selain itu orang yang sedang hamil diingatkan untuk menjauhi fenugreek karena dikhawatirkan bisa menyebabkan kontraksi rahim.

Baca juga: Seperti Apa Rasanya ASI yang Sangat Disukai Bayi?

 

Penjelasan dokter

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania menyebutkan, fenugreek atau kelabat biasa digunakan sebagai rempah atau bumbu masak kari khas India dan Timur Tengah.

Inggrid menyebutkan, fenugreek diyakini selain sebagai booster ASI juga bisa digunakan untuk penurun gula darah.

Menurutnya penggunaan fenugreek masih aman untuk ASI booster asalkan penggunaannya secara wajar atau tak berlebihan.

"Kalau ekstraknya dikonsumsi berlebihan di atas 5 gram per hari efek sampingnya kembung, nyeri perut, diare, dan keringat serta urin berbau seperti maple syrup," kata Inggrid.

Bau khas yang bisa timbul tersebut menurutnya disebabkan oleh senyawa derivat pirazin serta sotolon yang terkandung dalam fenugreek. 

Ia menambahkan, selain memastikan dosis tak berlebihan, pertimbangan selanjutnya untuk pemakaian fenugreek untuk ASI booster adalah alergi. 

"Pertimbangkan ada alergi atau tidak. Alergi terhadap kacang biasanya alergi terhadap kelabat juga," kata dia.

Konsultasikan dengan dokter

Sementara itu, dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta, Kurniawan Satria Denta mengatakan, secara umum penggunaan fenugreek untuk ASI booster aman digunakan.

Namun dia juga mengingatkan, sebaiknya penggunaan ASI booster termasuk fenugreek dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

"Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum konsumsi asi booster, agar bisa disesuaikan dengan kondisi ibu dan bisa dipantau juga efeknya," kata Denta saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/1/2023).

Ia mengatakan, konsultasi kepada dokter sebelum penggunaan ASI booster juga berlaku untuk semua jenis ASI booster tak hanya fenugreek.

Denta menyebut, efek samping bagi bayi yang paling sering dilaporkan saat ibu menggunakan ASI booster adalah adanya perut kembung, bayi rewel, dan sebagainya.

Baca juga: Cara Menyimpan dan Menyajikan ASI Perah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com