Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Minuman untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?

Kompas.com - 24/12/2022, 09:29 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah melebihi batas normal.

Dikutip dari laman Kemenkes, ada dua ukuran yang dapat menilai apakah tekanan darah berlebihan atau tidak.

Yaitu tekanan darah sistolik yang melebihi 140 mmHg dan tekanan darah diastolik melewati dari 90 mmHg.

Adapun, hipertensi tidak boleh disepelekan karena berisiko memicu komplikasi, seperti stroke, penyakit jantung, dan gangguan saraf.

Baca juga: 7 Ramuan Herbal untuk Penderita Diabetes, dari Jahe hingga Daun Mangga

Baca juga: 10 Minuman Herbal untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi

Berikut beberapa minuman yang dapat dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah apabila melebihi batas normal.

1. Jus tomat

Dilansir dari Khealth, kandungan vitamin, antioksidan, dan potasium ternyata baik untuk kesehatan jantung.

Manfaat tersebut terungkap dalam penelitian di Kuriyama, Jepang yang mengujicobakan jus tomat tawar di di Kuriyama, Jepang.

Hasilnya, 94 dari 481 responden penelitian dengan hipertensi dan prehipertensi merasakan penurunan tekanan darah.

Baca juga: 15 Makanan dan Minuman yang Tinggi Gula, Apa Saja?

2. Jus beri

Ilustrasi jus beriElement5 Digital Ilustrasi jus beri

Beri adalah buah kaya antioksidan dan manfaatnya untuk menurunkan tekanan darah.

Hal ini pernah dibuktikan peneliti dalam penelitian yang dimuat di jurnal Nature pada 2016.

Buah tersebut dikatakan mampu menurunkan tekanan darah sistolik dan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), dikutip dari Healthline.

Dalam hal ini, peneliti mengambil kesimpulan bahwa beri baik untuk kardiovaskular, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Kenikir, Cegah Diabetes dan Hipertensi

3. Teh hijau

Mengonsumsi teh hijau dan hitam dalam jangka panjang ternyata dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.

Manfaat keduanya terungkap dalam penelitian Complementary Therapies in Medicine pada 2020 dengan cara uji coba terkontrol secara acak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com