Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pijat Bayi: Cara, Manfaat, dan Waktunya

Kompas.com - 07/05/2022, 08:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pijat bayi menjadi salah satu tradisi yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, mulai dari si bayi terlahir, hingga usianya menginjak beberapa bulan, bahkan beberapa tahun.

Pijat diyakini membawa banyak manfaat bagi si bayi, mulai dari membuatnya merasa lebih rileks, meredakan pegal, menyembuhkan otot yang terkilir, dan sebagainya.

Termasuk membuat bayi merasa lebih nyaman ketika ia lelah setelah melakukan perjalanan jauh seperti bepergian ke luar kota, dan sebagainya.

Baca juga: Apa Manfaat Berjemur bagi Bayi dan Bagaimana Melakukannya?

Lantas, apa sesungguhnya manfaat dari kegiatan ini dan bagaimana melakukannya?

Manfaat memijat bayi

Dilansir dari Mayo Clinic, ada sejumlah manfaat memijat bayi, berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Meningkatkan interaksi dengan bayi

Melalui sentuhan dan komunikasi yang berlangsung di sepanjang sesi pijat, maka bukan hanya rasa nyaman yang akan diperoleh oleh bayi, tapi juga kedekatan antara ia dan orang yang memijatnya.

Oleh karena itu, disarankan pijat pada bayi ini dilakukan oleh orangtua atau ibunya sendiri, agar kedekatan dan ikatan di antara mereka semakin terjalin kuat.

Baca juga: Manfaat Camilan bagi Bayi

2. Membuat rileks dan mudah tidur

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

Pijat juga bisa menimbulkan rasa rileks pada tubuh bayi akibat ia mendapatkan usapan-usapan lembut dengan sedikit penekanan pada permukaan kulitnya.

Otot-otot yang sebelumnya tegang bisa sedikit melemas dengan adanya pijat ini.

Bayi yang sudah merasa rileks ini kemudian akan mudah untuk merasa terkantuk kemudian tertidur.

Baca juga: Mengapa Bayi Menangis Ketika Lahir? Kenali Beberapa Alasannya

3. Mengelola stres

Aktivitas pijat ternyata juga akan mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh bayi dalam arti positif.

Akibatnya, stres yang ada dalam dirinya dapat dikontrol dengan bantuan pijat.

4. Mengurangi menangis

Berkaitan dengan poin-poin sebelumnya, bayi yang sudah merasa rileks, dapat mengelola stresnya, secara otomatis tidak akan banyak menangis.

Ini tentu akan membuat ibu atau orang yang merawatnya merasa lebih ringan dan bahagia.

Baca juga: Kapan Bayi Bisa Mulai Mandi dengan Air Dingin? Ini Penjelasan Dokter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com