Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buya Hamka, Ulama dan Sastrawan yang Pernah Dipenjara Orde Lama

Kompas.com - 26/12/2023, 14:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Pada 1936, kesuksesan tebesar Hamka ialah ketika menerima tawaran menjadi editor kepala pada sebuah jurnal Islam baru di Medan, Pedoman Masyarakat.

Dengan demikian, Buya Hamka juga dapat mempublikaskan sebagian besar novelnya.

Beberapa novel yang ia publikasikan adalah Di Bawah Lindungan Ka'bah (1936), Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1937), Merantau ke Deli (1940), dan Di Dalam Lembah Kehidupan (1940).

Hamka juga menulis buku mengenai etika Islam dan tasawuf, seperti Tasawuf Modern (1939), Lembaga Budi (1939), dan Falsafah Hidup (1940).

Pada 1949, Buya Hambka menerbitkan biografi orang tuanya dengan judul Ayahku yang juga mengisahkan sejarah gerakan Islam di Sumatera.

Pada Juli 1959, Hamka menerbitkan majalah tengah bulanan Panji Masyarakat yang berisikan tentang kebudayaan dan pengetahuan agama Islam.

Majalah ini kemudian dicabut pada 17 Agustus 1960 karena memuat karangan Muhammad Hatta berjudul Demokrasi Kita dyang memuat kritikan tajam terhadap konsep Demokrasi Terpimpin.

Pada 27 Januari 1964, Hamka ditangkap oleh pemerintahan Soekarno. Meskipun begitu, Buya Hamka tetap menekuni dunia menulis selama mendekam di penjara.

Selama dipenjara, Buya Hamka berhasil merampungkan kitab Tafsir al-Azhar (30 Juz).

Tafsir Al-Azhar menjadi karya yang diakui di luar negeri dan menjadi populer.

Buku ini berisi kajian-kajian yang ia sampaikan saat ceramah subuh di Masjid Al-Azhar hingga pada 1959.

Disebut tafsir karena saat menyampaikan ceramah tersebut, Hamka selau mengupas tafsir dari Al-Quran kemudian baru disempurnakan selepas bebas dari penjara.

Baca juga: 4 Sistem Demokrasi yang Pernah Diterapkan di Indonesia

Hamka juga dipercaya sebagai pimpinan umum majalah Panji Masyarakat hingga akhir hayatnya.

Selama hidupnya, Buya Hamka telah menelurkan banyak tulisan-tulisan, di antara tulisan-tulisanya telah dibukukan ke dalam 118 buku.

Selain itu, ia juga menghasilkan karangan-karangan panjang dan pendek yang dimuat di berbagai media massa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com