KOMPAS.com - Syekh Abdussamad al-Palimbani merupakan seorang ulama Palembang yang berpengaruh pada abad ke-18.
Syekh Abdussamad terkenal karena berperan dalam penyebaran Islam melalui karya-karya kitabnya dan mengajar sejumlah ulama Indonesia yang belajar ke Arab Saudi.
Ia bahkan menjadi satu-satunya ulama Nusantara yang riwayat karier keilmuannya ditulisa dalam kamus biografi Arab, Hilyat al-basyar fi Tarikh al-Qarn al-Tsalist Asyar.
Selain itu, Syekh Abdussamad al-Palimbani juga dikenal sangat anti-Belanda dan mampu menggerakkan rakyat untuk melawan penjajahan.
Berikut ini biografi singkat Syekh Abdussamad al-Palimbani.
Baca juga: Biografi Luqman Al Hakim, Ahli Hikmah yang Abadi dalam Al Quran
Syekh Abdussamad al-Palimbani lahir pada tahun 1704. Ayahnya bernama Syekh Abdul Jalil bin Syekh Abdul Wahhab, seorang ulama dari Yaman, dan ibunya bernama Radin Ranti, perempuan asli Palembang.
Tidak banyak diketahui tentang kisah masa kecil ataupun kehidupan pribadi Syekh Abdussamad, hanya riwayat pendidikannya.
Riwayat pendidikan yang ditempuh oleh Syekh Abdussamad, terutama pendidikan agama, dimulai dari ayahnya.
Masa mudanya bertepatan dengan puncak kejayaan Kesultanan Palembang, yang berada di bawah pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I (1727-1756M).
Kondisi itu menjadikan Palembang sebagai pusat keilmuan Islam dan sastra, yang berperan mengantarkan Syekh Abdussamad al-Palimbani menjadi ulama yang masyhur di kemudian hari.
Pada perkembangannya, Syekh Abdussamad keluar dari Sumatera untuk menimba ilmu agama di Jawa, Thailand, Maroko, hingga akhirnya ke Mekkah dan Madinah di Arab Saudi
Baca juga: Syekh Burhanuddin Ulakan, Ulama yang Menyebarkan Islam di MInangkabau
Di Arab, Syekh Abdussamad sempat lama tinggal untuk mengajar para ulama.
Setelah itu, ia kembali ke Indonesia dan pernah tinggal di Malaysia untuk menyebarkan ilmunya.
Syekh Abdussamad al-Palimbani tercatat sebagai ulama Nusantara pertama yang lulus dari lembaga pendidikan Islam di Mekkah dan Madinah dalam bidang sufisme dan teologi.
Ia juga menjadi ulama dari Palembang, bahkan satu-satunya Nusantara, yang namanya tercatat dalam kamus biografi Arab, Hilyat al-basyar fi Tarikh al-Qarn al-Tsalist Asyar.