Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Bapak Kepolisian RI

Kompas.com - 10/04/2024, 15:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.comRaden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) pertama di Indonesia, yang menjabat sejak 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959.

Sebagai Kapolri pertama, ia menerima amanat Presiden Soekarno untuk membentuk polisi nasional dengan gagasan struktur polisi negara, watak polisi negara, dan falsafah hidup polisi negara.

Raden Said Soekanto dikenal sebagai seorang pemimpin yang memiliki visi masa depan yang jelas, dan secara konsisten berupaya membangun korps kepolisian yang bersifat nasional sebagai bagian dari susunan ketatanegaraan Indonesia.

Pada 2001, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo ditetapkan sebagai Bapak Kepolisian Negara Republik Indonesia oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Kemudian pada 2020, gelar Pahlawan Nasional dianugerahkan kepada Raden Said Soekanto oleh Presiden Joko Widodo.

Penghargaan tersebut diberikan karena Raden Said Soekanto merupakan model polisi yang memimpin kepolisian sejak awal berdirinya Indonesia, serta untuk mengapresiasi jasa-jasanya dalam meletakkan dasar-dasar kepolisian nasional yang kokoh selama masa kepemimpinannya.

Berikut biografi singkat Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo.

Baca juga: Sejarah Polisi Wanita (Polwan)

Riwayat pendidikan

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo lahir di Bogor, pada 7 Juni 1908. Ia adalah putra sulung dari R Martomihadrjo, seorang pamong praja asal Purworejo, dan Kasmirah.

Saat masih kecil, Raden Said Soekanto beberapa kali pindah tempat tinggal karena tuntutan pekerjaan ayahnya.

Ia pertama kali mengenyam pendidikan di Froben School (Taman Kanak-Kanak), kemudian lanjut ke Europeesche Lagere School (ELS) di Bogor dan lanjut ke Hoogere Burger School (HBS) di Bandung.

Lulus dari HBS, Soekanto sempat berkuliah di Recht Hooge School (Sekolah Tinggi Hukum) di Jakarta selama setahun.

Semasa kuliah, tepatnya pada 1928, Soekanto aktif dalam pergerakan kepanduan bangsa Indonesia, Jong Java.

Karena kondisi perekonomian ayahnya, Soekanto terpaksa berhenti kuliah di RHS.

Dua tahun berselang, ia mengikuti pendidikan kepolisian berupa aspirant commissaris van politie di Sukabumi.

Pada 1933, Soekanto telah berstatus sebagai Komisaris Polisi Kelas III.

Baca juga: Hoegeng Imam Santoso, Kapolri Pendukung Petisi 50

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com