Sejak 11 Januari 1950, Raden Said Soekanto memimpin Kepolisian RIS dan membentuk Jawatan Kepolisian Indonesia pada Maret 1950.
Baca juga: Sukitman, Polisi yang Lolos dari Tragedi G30S di Lubang Buaya
Melansir laman Kepustakaan Ilmu Kepolisian Republik Indonesia, berikut ini jasa-jasa Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dalam membangun kepolisian nasional yang profesional dan modern pada masa Demokrasi Parlementer (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959).
Baca juga: Gestapo, Polisi Rahasia Nazi Jerman
Berikut ini operasi kepolisian yang dipimpin Raden Said Soekanto dalam rangka menghadapi pemberontakan.
Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo adalah figur utama dalam kepemimpinan kepolisian sejak berdirinya Negara Republik Indonesia hingga menjelang era Demokrasi Terpimpin.
Salah satu prestasinya yang luar biasa adalah meletakkan dasar-dasar kepolisian nasional yang kokoh selama masa jabatannya.
Baca juga: Sejarah Polisi Wanita (Polwan)
Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo tidak hanya menjalankan tugas sebagai Kapolri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga seorang pejuang kemerdekaan.
Ia memobilisasi anggota kepolisian untuk turut berperang melawan penjajah, menegaskan bahwa mereka bukan hanya penegak hukum, tetapi juga pejuang yang berperang melawan penjajah.
Pemikiran dan tindakannya dalam membangun struktur, watak, dan filosofi kepolisian sebagai fondasi kepolisian nasional bagi negara di tengah tantangan revolusi, perang, dan konflik internal merupakan hal yang penting.
Oleh karena itu, sebagai tanda penghargaan atas jasa-jasa besarnya untuk negara, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo diberi gelar Bapak Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pahlawan Nasional.
Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kapolri hingga 1959.
Pada masa Orde Baru, ia dilantik oleh Presiden Soeharto menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (1973-1978).
Di masa senjanya, kesehatan Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menurun.
Sebelum meninggal pada 24 Agustus 1993, ia sempat dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Jenazahnya dimakamkan bersama jasad istrinya dalam satu liang lahat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.