Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Bapak Kepolisian RI

Kompas.com - 10/04/2024, 15:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sejak 11 Januari 1950, Raden Said Soekanto memimpin Kepolisian RIS dan membentuk Jawatan Kepolisian Indonesia pada Maret 1950.

Baca juga: Sukitman, Polisi yang Lolos dari Tragedi G30S di Lubang Buaya

Melansir laman Kepustakaan Ilmu Kepolisian Republik Indonesia, berikut ini jasa-jasa Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dalam membangun kepolisian nasional yang profesional dan modern pada masa Demokrasi Parlementer (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959).

  • Mendirikan Polisi Perairan dan Seksi Polisi Udara (1951)
  • Mendirikan Polisi Perintis (1952)
  • Mendirikan Polisi Lalu Lintas (1955)
  • Mendirikan Polisi Kereta Api (1957)
  • Membangun Polisi Wanita (1948)
  • Membangun Laboratorium Kriminal (1956)
  • Mendirikan NCB/Interpol (1956)
  • Membentuk staf riset, staf keamanan pusat, dan biro anak-anak (1957)
  • Membentuk Komisariat Kepolisian Daerah
  • Mendirikan PTIK (1 September 1950)
  • Mendirikan Sekolah Commandant Reserse (1950)
  • Mendirikan Sekolah Montir dan Telekomunikasi (1950)
  • Pendidikan Bintara dan Tamtama (1950)
  • Pendidikan Inspektur Polisi (1951)
  • Sekolah Polisi Sukabumi (Juli 1952)
  • Pengiriman anggota Polisi untuk belajar ke luar negeri
  • Membentuk Dinas Kesejahteraan Jawatan Kepolisian Negara (19 Juni 1953)
  • Mengikrarkan Tri Brata sebagai pedoman hidup Polri (1 Juli 1959)
  • Lahirnya Panji-Panji Polri (2 Maret 1955)
  • Perkembangan Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia (P3RI) (1951)
  • Mendirikan Persatuan Istri Polisi (Bhayangkari) pada 19 Agustus 1949
  • Membenahi kesejahteraan anggota Polisi Republik Indonesia (1951)

Baca juga: Gestapo, Polisi Rahasia Nazi Jerman

Berikut ini operasi kepolisian yang dipimpin Raden Said Soekanto dalam rangka menghadapi pemberontakan.

  • DI/TII (1947 – 1957)
  • Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) tanggal 23 Januari 1950
  • Pemberontakan Andi Aziz di Sulawesi Selatan (1950)
  • Pemberontakan Republik Maluku Selatan (25 April 1950)
  • Pemberontakan PRRI/Permesta (1956 – 1958)
  • Kasus-kasus Spionage Jungschlaeger Schmidt
  • Peristiwa jatuhnya pesawat Cashmir Princess di Laut Cina Selatan (1955)
  • Pengawalan, pengamanan dan penjagaan KTT Asia Afrika di Bandung (1955)
  • Penanganan Peristiwa Cikini (1957)

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo adalah figur utama dalam kepemimpinan kepolisian sejak berdirinya Negara Republik Indonesia hingga menjelang era Demokrasi Terpimpin.

Salah satu prestasinya yang luar biasa adalah meletakkan dasar-dasar kepolisian nasional yang kokoh selama masa jabatannya.

Baca juga: Sejarah Polisi Wanita (Polwan)

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo tidak hanya menjalankan tugas sebagai Kapolri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga seorang pejuang kemerdekaan.

Ia memobilisasi anggota kepolisian untuk turut berperang melawan penjajah, menegaskan bahwa mereka bukan hanya penegak hukum, tetapi juga pejuang yang berperang melawan penjajah.

Pemikiran dan tindakannya dalam membangun struktur, watak, dan filosofi kepolisian sebagai fondasi kepolisian nasional bagi negara di tengah tantangan revolusi, perang, dan konflik internal merupakan hal yang penting.

Oleh karena itu, sebagai tanda penghargaan atas jasa-jasa besarnya untuk negara, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo diberi gelar Bapak Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pahlawan Nasional.

Akhir hidup

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kapolri hingga 1959.

Pada masa Orde Baru, ia dilantik oleh Presiden Soeharto menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (1973-1978).

Di masa senjanya, kesehatan Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menurun.

Sebelum meninggal pada 24 Agustus 1993, ia sempat dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Jenazahnya dimakamkan bersama jasad istrinya dalam satu liang lahat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com