Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pura Goa Lawah di Bali

Kompas.com - 13/05/2024, 18:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pura Goa Lawah merupakan salah satu pura di Bali, yang tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga menyimpan cerita sejarah penting bagi umat Hindu.

Pura ini terletak di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Dinamakan Pura Goa Lawah atau Goa Kelelawar karena terdapat sebuah gua pada bagian utama pura yang dihuni oleh ribuan kelelawar.

Berikut ini sejarah Pura Goa Lawah di Bali.

Baca juga: Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Siapa yang membangun Pura Goa Lawah?

Melansir laman Rumah Ibadah Kemenag Bali, Pura Goa Lawah merupakan salah satu pura bersejarah di Bali yang masih terawat karena sudah mengalami pemugaran.

Namun, hingga saat ini belum ada prasasti atau sumber sejarah tertulis lainnya yang mengungkap siapa yang membangun Pura Goa Lawah.

Mengutip dispar.klungkungkab.go.id, menurut Lontar Usana Bali dan Lontar Babad Pasek, Pura Goa Lawah didirikan sekitar abad ke-11.

Diduga, Pura Goa Lawah dibangun atas anjuran Mpu Kuturan pada tahun 929 Saka atau 1007 Masehi.

Mpu Kuturan adalah seorang pandita dari Jawa yang berperan menyatukan umat Hindu di Bali.

Ia juga membangun banyak tempat suci, mengenalkan konsep Pura Kahyangan Tiga yang kini ada di setiap desa adat di Bali, serta mengukuhkan Pura Kahyangan Jagat.

Mpu Kuturan memiliki peran penting dalam membangun tatanan kehidupan agama Hindu di Bali.

Ia merupakan penasihat Anak Wungsu, putra Udayana yang menjadi raja Bali antara tahun 1049 hingga 1077.

Baca juga: Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Perjalanan Danghyang Nirartha atau Dwijendra

Pembangunan Pura Goa Lawah juga dikaitkan dengan perjalanan Danghyang Nirartha atau Dwijendra dengan gelar Paranda Sakti Wawu Rawuh.

Ornamen kelelawar di Pura Goa Lawah.Wikimedia Commons Ornamen kelelawar di Pura Goa Lawah.
Danghyang Nirartha merupakan brahmana suci yang datang dari Jawa ke Bali untuk mengajarkan dan menyebarkan agama Hindu pada masa pemerintahan Kerajaan Waturenggong di Gelgel.

Bahkan, perjalanan Danghyang Nirartha menyebarkan agama Hindu diketahui sampai ke Lombok dan Sumbawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com